Lava Tour Merapi (Instagram/lavatourmerapi_)
Mengenai kondisi Gunung Merapi yang hingga kini masih dalam status 'waspada', para penyedia layanan Jeep wisata ini sudah paham apa yang harus mereka persiapkan demi keamanan dan kenyamanan para turis. Seperti memfasilitasi masing-masing pelaku usaha dengan alat komunikasi.
"Kami koordinasi juga sama BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) dan pemandu kami bekali informasi, selain itu ada HT. Apabila terjadi sesuatu, kami langsung merapat. Dan jalur itu kami buka untuk akses evakuasi, langsung menjauh dari Kali Gendol khususnya," terangnya.
Sesuai imbauan BPPTKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, para penyelenggara wisata jip ini diharuskan bagi masing-masing pemandunya memiliki aplikasi Lapor Bencana Sleman. Di mana ada fitur Jarak Aku Merapi di dalamnya.
Fitur ini ketika diaktifkan mampu menunjukkan jarak antara pengguna aplikasinya dengan puncak Gunung Merapi. Dardiri pun menyebut pihaknya telah mensosialisasikan ini kepada para pemandu di lapangan.
"Sudah kami sosialisasikan. Lagi pula rute wisata paling jauh kami cuma di Bungker Kaliadem. Itu jaraknya 5 kilometeran dari puncak. Rekomendasi jarak aman dari BPPTKG kan 3 kilometer," katanya.
Soal kendala susah sinyal yang ditengarai bisa menghambat penggunaan aplikasi Lapor Bencana Sleman, Dardiri memastikan para pemandu bisa mengatasinya. Selain sudah dipersenjatai dengan HT, mereka pun juga diklaim paham akan karakteristik Merapi.
"Pemandu wisata kan kebanyakan orang sekitar Merapi, mereka kaya sudah paham, oh ini ada seperti ini. Mereka seperti sudah punya feeling," sambungnya.