Ilustrasi gambar api dan ledakan (pexels.com/Rostislav Uzunov)
Efek ledakan di SPBU Gedongtengen juga membuat sejumlah fasilitas publik rusak atau bangunan. Salah satunya adalah Kantor Urusan Agama (KUA) Gedongtengen yang mengalami keretakan tembok di sejumlah titik selain juga genteng pada bangunan itu.
"Retak dinding, genteng posisinya mengkap kalau Bahasa Jawa itu naik ke atas. Plafon yang di lantai dua ini sedikit turun, lampu-lampu rusak. Kemudian beberapa ruangan sekat-sekat retak. Di bawah sama kerusakan seperti di lantai 2," kata kepala KUA Gedongtengen, Noerohini.
Pascakejadian ini, kata dia, perlu ada pemeriksaan terhadap kondisi gedung secara keseluruhan. Terlebih, atap material atap adalah baja ringan yang dipasang memakai baut.
"Keseluruhan harus dievaluasi. Plafon kan dari baja ringan dia turun, takutnya kan baja ringan ada sekrup kalau lepas bisa ambrol. Di lantai satu atau dua," kata dia.
Lokasi KUA Gedongtengen bersebelahan dengan SPBU, sehingga dampak dari ledakan sangat terasa.
"Posisi ada pelayanan di dalam semua merasa trauma, awalnya semacam gempa tidak selang lama beberapa detik ada ledakan. Jendela utara terbuka semua ada angin besar yang masuk, saya di ruangan di dalam sampai terguncang," terangnya.
Beberapa kerusakan seperti kaca jendela pecah juga dialami oleh SD Negeri Gedongtengen. Kepala SD Negeri Gedongtengen, Dianing Kurniastuti mengatakan ada dua kaca pecah pada bangunan sekolahnya.
"Ada dua kaca pecah kebetulan anak kami sedang asesmen akhir tahun, jadi pulang lebih awal," kata dia.
"Yang di perpustakaan pecah, ruang kelas aman semua. Sekolah sudah selesai ujian akhir semesternya aman, mungkin anak-anak tidak tahu kalau ada kejadian ini," lanjutnya.