Kronologi SPBU di Yogyakarta Meledak, 8 Luka-luka

Intinya sih...
- Delapan orang luka-luka akibat ledakan di SPBU 44.552.14 Gedongtengen, Yogyakarta.
- Enam korban dilarikan ke Puskesmas Gedongtengen, satu dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
- Bangunan sekitar juga rusak, termasuk Kantor Urusan Agama dan SD Negeri Gedongtengen.
Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak 8 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat insiden ledakan di SPBU 44.552.14 Gedongtengen, Pringgokusuman, Gedongtengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (27/5/2025) kemarin.
Salah seorang dari korban bahkan menderita luka cukup serius sehingga harus dirawat di rumah sakit.
1. Luka ringan dan berat
Petugas Public Safety Center (PSC) 119 DIY, Krismatriantoko, menuturkan bahwa dari total 8 korban itu, 6 di antaranya sempat dilarikan ke Puskesmas Gedongtengen pascakejadian. Seorang ditangani secara medis di lokasi, sementara satu orang lainnya dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
Menurut Kris, mereka yang dilarikan ke Puskesmas rata-rata mengalami luka ringan akibat terkena kaca bangunan yang pecah imbas ledakan.
"Satu orang terkena luka bakar yang dirujuk ke PKU Muhammadiyah. Tapi semua aman," ujarnya.
2. Diawali ledakan, si jago merah menyala setengah jam
Terpisah, Ketua RW 3 Pringgokusuman, Rizal menyebut suara ledakan dari arah SPBU terdengar sekitar pukul 13.00 WIB ketika ia tengah berada di sebuah angkringan tak jauh dari lokasi kejadian.
"Sekitar pukul satu siang ada suara ledakan tiba-tiba meledak," katanya.
Kepala Dinas Pemdam Kebakan dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta, Taokhid mengatakan dibutuhkan 3 unit armada pemadam kebakaran dan waktu 30 menit untuk menjinakkan api yang sempat berkobar di SPBU Gedongtengen.
"Bagian tangki penampungan bahan bakar, kan informasi yang kami terima harus ada pengisian kemudian selesai ada prosedur pengecekan tapi tiba-tiba meledak, ini informasi yang kami terima," jelas Taokhid.
3. Efek ledakan bikin bangunan sekitar terdampak
Efek ledakan di SPBU Gedongtengen juga membuat sejumlah fasilitas publik rusak atau bangunan. Salah satunya adalah Kantor Urusan Agama (KUA) Gedongtengen yang mengalami keretakan tembok di sejumlah titik selain juga genteng pada bangunan itu.
"Retak dinding, genteng posisinya mengkap kalau Bahasa Jawa itu naik ke atas. Plafon yang di lantai dua ini sedikit turun, lampu-lampu rusak. Kemudian beberapa ruangan sekat-sekat retak. Di bawah sama kerusakan seperti di lantai 2," kata kepala KUA Gedongtengen, Noerohini.
Pascakejadian ini, kata dia, perlu ada pemeriksaan terhadap kondisi gedung secara keseluruhan. Terlebih, atap material atap adalah baja ringan yang dipasang memakai baut.
"Keseluruhan harus dievaluasi. Plafon kan dari baja ringan dia turun, takutnya kan baja ringan ada sekrup kalau lepas bisa ambrol. Di lantai satu atau dua," kata dia.
Lokasi KUA Gedongtengen bersebelahan dengan SPBU, sehingga dampak dari ledakan sangat terasa.
"Posisi ada pelayanan di dalam semua merasa trauma, awalnya semacam gempa tidak selang lama beberapa detik ada ledakan. Jendela utara terbuka semua ada angin besar yang masuk, saya di ruangan di dalam sampai terguncang," terangnya.
Beberapa kerusakan seperti kaca jendela pecah juga dialami oleh SD Negeri Gedongtengen. Kepala SD Negeri Gedongtengen, Dianing Kurniastuti mengatakan ada dua kaca pecah pada bangunan sekolahnya.
"Ada dua kaca pecah kebetulan anak kami sedang asesmen akhir tahun, jadi pulang lebih awal," kata dia.
"Yang di perpustakaan pecah, ruang kelas aman semua. Sekolah sudah selesai ujian akhir semesternya aman, mungkin anak-anak tidak tahu kalau ada kejadian ini," lanjutnya.