Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kegiatan MPLS siswa SMA(unsplash.com/Rafael Atantya)
ilustrasi kegiatan MPLS siswa SMA(unsplash.com/Rafael Atantya)

Intinya sih...

  • Kegiatan MPLS dan Matsama berlangsung selama lima hari pertama masuk sekolah

  • KPU DIY akan hadir langsung ke sekolah untuk menyampaikan materi pendidikan demokrasi

  • Pendidikan pemilih di kalangan pelajar merupakan langkah strategis untuk meningkatkan literasi politik generasi muda

Yogyakarta, IDN Times- Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (Matsama) dimulai Senin (14/7/2025). Saat MPLS digelar, Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta (KPU DIY) menyiapkan pendidikan demokrasi bagi pelajar.

"MPLS di lingkungan sekolah dan kegiatan Matsama di lingkungan madrasah dapat menjadi instrumen penting bagi pengenalan nilai-nilai dasar demokrasi dan pemilu kepada para pelajar," kata Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi.

1. Kegiatan berlangsung lima hari

Ketua KPU DIY, Ahmad Shidqi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Menurut Shidqi, kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung selama lima hari pertama masuk sekolah, yakni pada 14 - 18 Juli 2025. Sasaran kegiatan ini, katanya, dengan menyasar siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tanawiyah (MTs), serta sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) atau sederajat. Dia mengatakan program tersebut adalah bagian dari pendidikan pemilih "Tutur Demokrasi" yang digagas KPU DIY.

Shidqi mengatakan konsep dasar program ini mengangkat kembali tradisi bercerita dalam budaya masyarakat Yogyakarta.

"Sehingga penyampaian edukasi berdemokrasi ini pun dirangkai dalam suatu narasi yang menyerupai penuturan lisan," ujar dia, dikutip Antara, Jumat (11/7/2025).

2. KPU akan hadir langsung ke sekolah

ilustrasi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) (unsplash.com/Ed Us)

Shidqi menambahkan pelaksanaan kegiatan itu merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara KPU DIY, Pemerintah Daerah DIY, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY.

Untuk menyampaikan materi, KPU kabupaten/kota bakal hadir langsung ke sejumlah sekolah dan madrasah. Namun, bagi sekolah yang tidak dapat didatangi petugas, KPU telah menyiapkan materi dalam bentuk video dan presentasi yang telah dikirimkan kepada dinas pendidikan dan sekolah.

"Materi akan disampaikan secara interaktif oleh guru yang membidangi pendidikan kewarganegaraan atau yang ditunjuk oleh sekolah," kata Shidqi.

3. Tingkatkan literasi politik generasi muda

KPU DIY. (IDN Times/Nindias Khalika)

Shidqi menambahkan pendidikan pemilih di kalangan pelajar merupakan langkah strategis untuk meningkatkan literasi politik generasi muda.

"Harapannya, para siswa tumbuh menjadi pemilih yang cerdas, sadar, dan aktif berpartisipasi dalam pemilu mendatang," ujarnya.

Selain menyasar pemilih pemula, kata Shidqi, program “Tutur Demokrasi” juga menjangkau segmen lain seperti penyandang disabilitas, perempuan, dan kelompok marginal.

"Metode edukasi dilakukan tidak hanya secara tatap muka, tetapi juga melalui media digital, termasuk podcast yang tayang di akun YouTube resmi KPU DIY," jelasnya.

Editorial Team