Tim PKM-K Fermaze UGM. (ugm.ac.id)
Ketua Tim Fermaze UGM, Tama, menyampaikan bahwa produk ini bukan sekadar pakan tambahan, tetapi juga upaya mewujudkan peternakan berkelanjutan.
“Fermaze tidak hanya sekadar suplemen pakan alternatif, tetapi juga wujud nyata dari ekosistem peternakan berkelanjutan. Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya baru yang bermanfaat, sehingga bisa menekan biaya produksi, menjaga lingkungan, sekaligus memperkuat daya saing peternak kecil,” ujarnya.
Renata juga menambahkan, perkembangan pesat industri ayam petelur di Indonesia menjadi alasan utama tim mengembangkan inovasi ini.
“Permintaan protein hewani yang tinggi membuat sektor ini semakin dilirik oleh peternak muda hingga investor agribisnis. Sayang di balik peluang besar tersebut, muncul tantangan serius soal limbah kotoran ayam yang menimbulkan pencemaran,” tandasnya.
Tim PKM-K Fermaze UGM terdiri dari Renata Satriatama Ranukumbolo (FMIPA 2023), Najwa Ramadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2023), Dimas Landung Ghofaro (Fakultas Peternakan 2023), Afifah Diaz Restu Mawarni (Fakultas Peternakan 2023), dan Armedina Radine (Sekolah Vokasi 2024). Mereka juga mendapat pendampingan langsung dari dosen Fakultas Peternakan UGM, Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM, yang mendukung proses pengembangan hingga tahap implementasi.