Konsumsi Daun Kelor Berlebih, Ini 5 Efek Sampingnya

Intinya sih...
- Daun kelor mengandung berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan, seperti kalsium, protein, asam amino, serta antioksidan.
- Menyebabkan gangguan pencernaan jika dikonsumsi secara berlebihan, terutama diare, mual, dan sakit perut.
- Dapat memicu efek samping pada tubuh jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan tertentu, seperti Warfarin dan Aspirin.
Daun kelor adalah salah satu tanaman yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman dengan nama latin Moringa oleifera ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti kalsium, protein, asam amino, serta antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Beberapa penelitian menunjukkan, daun kelor bisa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti kanker, asma, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2. Untuk digunakan menjadi obat, biasanya daun kelor dikonsumsi air rebusan dan diambil ekstraknya.
Meski demikian, daun kelor bisa memicu efek samping pada tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan, dalam jangka panjang, atau bersamaan dengan obat-obatan tertentu. Yuk, simak efek samping apa saja yang muncul ketika mengonsumsi daun kelor secara berlebih!
1. Gangguan pencernaan
Salah satu efek samping ketika mengonsumsi daun kelor secara berlebihan yaitu dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Kondisi ini dapat menimbulkan gelaja seperti diare, mual, dan sakit perut.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, efek samping ini disebabkan karena daun kelor memiliki sifat pencahar yang dapat mempercepat keluarnya tinja atau mengurangi konsistensi tinja. Oleh karena itu, batasi asupan daun kelor untuk mencegah efek samping yang tidak mengenakan ini ya!
2. Memengaruhi efektivitas obat-obatan
Daun kelor dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti Warfarin dan Aspirin. Efek samping ini bisa terjadi ketika daun kelor dikonsumsi bersamaan ataupun dalam waktu berdekatan.
Efek samping ini disebabkan oleh beberapa kandungan daun kelor yang bisa memengaruhi metabolisme obat yang diproses oleh hati. Hal ini membuat efek dari obat-obatan tersebut berubah atau bahkan menjadi tidak efektif.
3. Penumpukan zat besi
Daun kelor mengandung zat besi yang cukup tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan, daun kelor yang dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan penumpukan zat besi dalam darah. Adapun gejalanya ditandai dengan nyeri sendi, mudah lelah, dan penurunan gairah seksual.
Memiliki terlalu banyak zat besi dalam tubuh bisa meningkatkan risiko hemokromatosis yang berpotensi merusak organ vital seperti hati, jantung, dan pankreas. Hemokromatosis merupakan kondisi genetik yang menyebabkan terjadinya mutasi pada gen HFE (gen yang mengatur penyerapan zat besi di dalam tubuh).
4. Kadar gula darah turun
Terlalu banyak mengonsumsi daun kelor dapat menyebabkan kadar gula darah turun atau hipoglikemia, kondisi ketika kadar gula darah berada di bawah 4 mmol/L. Beberapa penelitian menunjukkan, daun kelor yang dikonsumsi secara bersamaan dengan obat diabetes bisa menyebabkan efek interaksi obat.
Pasalnya, daun kelor dapat memengaruhi cara kerja obat diabetes dan menyebabkan kadar gula darah turun terlalu rendah. Beberapa gejala yang mungkin terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh menurun yaitu wajah pucat, banyak berkeringat, sakit kepala, detak jantung tidak teratur, mual, lemas, dan sulit konsentrasi.
5. Risiko keguguran
Dikutip dari Web MD, daun kelor aman dikonsumsi oleh ibu hamil yang berada di trimester kedua dan ketiga, jika dalam batas wajar. Namun, ibu hamil perlu menghindari bagian akar, bunga, dan kulit kayu kelor.
Pasalnya, beberapa bagian dari tanaman kelor mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kontraksi pada ibu hamil. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko keguguran pada bayi.
Berapa batas konsumsi daun kelor yang aman?
Saat ini belum ada penelitian terkait batas mengonsumsi daun kelor. Namun, untuk mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan, para ahli menganjurkan agar daun kelor tidak dikonsumsi lebih dari 70 gram per hari.
Sebuah studi dalam jurnal Phytotherapy Research menunjukkan, dosis 50 gram daun kelor per hari masih aman, atau sekitar 8 gram per hari untuk penggunaan selama 40 hari.
Itulah beberapa efek samping mengonsumsi daun kelor dalam jumlah berlebih. Oleh karena itu, batasi penggunaannya dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi daun kelor sebagai suplemen atau obat herbal.