Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kongres Kebudayaan Jawa III 2022 Resmi Berakhir, Hasilkan 4 Keputusan

Penutupan Kongres Kebudayaan Jawa III di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Kamis (17/11/2022). (Istimewa/Dinas Kebudayaan DIY).

Sleman, IDN Times – Kongres Kebudayaan Jawa III yang digelar di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Senin (14/11/2022) – Kamis (17/11/2022) resmi berakhir. Sebanyak empat putusan hasil kongres telah diputuskan sebagai upaya mengimplementasikan budaya Jawa yang mendunia akan dibawa dalam Kongres Kebudayaan Jawa IV di Jawa Tengah pada 2026 mendatang.

Hasil kongres Kebudayaan Jawa III tahun 2022 bertajuk Kabudayan Jawa Anjayeng Bawana: Dari Saptagati Menuju Kebudayaan Global, diberikan kepada perwakilan delegasi yakni diserahkan kepada Budi Husada selaku Kepala Bidang Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman  Dinas Kebudayaan DIY, Uswatun Hasanah selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, serta Sub koordinator Perlindungan dan pengembangan Kebudayaan Disbudpar Jawa Timur, Lesli Citra Pertiwi.

Penutupan KKJ III Tahun 2022 dilakukan oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dan ditandai dengan penyerahan palu sidang yang diberikan kepada perwakilan pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

1. Empat putusan Kongres Kebudayaan Jawa III

Penutupan Kongres Kebudayaan Jawa III di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Kamis (17/11/2022). (Istimewa/Dinas Kebudayaan DIY).

Adapun isi dari empat putusan hasil Kongres Kebudayaan Jawa III adalah, pertama, Kongres Kebudayaan Jawa III memutuskan penyempurnaan rumusan Saptagati, perumusan inovasi dan difusi sebagai strategi Kebudayaan Jawa Anjayeng Bawana, perumusan kelembagaan, dan perumusan model, sistem dan jaringan data kebudayaan Jawa.

Kedua, Kongres Kebudayaan Jawa III merekomendasikan pembentukan Badan Pekerja yang bersifat ad hoc, yang bertugas menjabarkan lebih lanjut empat keputusan kongres ini, sebagai panduan pelaksanaan hasil Kongres Kebudayaan Jawa III Yogyakarta untuk periode 2022-2026. Ketiga, Rumusan Sidang Komisi Saptagati, Komisi Inovasi dan Komisi Difusi menjadi lampiran tak terpisahkan dari dokumen ini sebagai rujukan dalam penyusunan Panduan Pelaksanaan Hasil Kongres Kebudayaan Jawa III Yogyakarta. Keempat, Kongres Kebudayaan Jawa III Yogyakarta menyepakati Kongres Kebudayaan Jawa IV diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selambat-lambatnya pada November 2026.

2. Nilai falsafah hidup Jawa semakin bermakna

Penutupan Kongres Kebudayaan Jawa III di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Kamis (17/11/2022). (Istimewa/Dinas Kebudayaan DIY).

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan penyelenggaraan Kongres Kebudayaan Jawa III, diharapkan nilai falsafah hidup Jawa semakin bermakna sebagai living tradition, seiring upaya reaktualisasi. "Kabudayan Jawa Anjayeng Bawana: Dari Saptagati menuju Kebudayaan Global, sebagai wadah inovasi dan kreasi aktualisasi budaya Jawa, diharapkan mengirimkan pesan agar budaya kian memiliki daya panggil, daya gerak dan daya ungkit, serta daya hidup untuk membangkitkan gumregahing masyarakat secara bersama-sama, dalam membangun kesejahteraannya secara mandiri," ujar Paku Alam X.

Paku Alam X mengungkapkan bahwa penguatan tradisi kebudayaan Jawa sangat perlu dilakukan dengan mempertahankan jati diri setiap warisan budaya. "Kita harus meletakkan inovasi dan difusi sebagai pendekatan sekaligus strategi dibangunnya kebudayaan Jawa sebagai Gerakan Global, serta membangun sistem dan jaringan data kebudayaan Jawa yang akurat dan terpadu di antara tiga provinsi," jelas Paku Alam X.

Selain itu, Paku Alam X menegaskan perlunya tindak lanjut pendirian lembaga yang memantau, mengawasi, dan mengimplementasikan Saptagati yang terdiri dari wakil tiga provinsi, yakni DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pentingnya data kebudayaan Jawa yang perlu dihimpun dan dikelola dalam sebuah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang berjejaring, berdaya akses tinggi, kolaboratif, aman hingga berkelanjutan.

3. Pembentukan panitia bekerja yang diwakili oleh tiga provinsi

Penutupan Kongres Kebudayaan Jawa III di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Kamis (17/11/2022). (Istimewa/Dinas Kebudayaan DIY).

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengungkapkan yang terpenting dari hasil Kongres Kebudayaan Jawa III adalah merekomendasikan untuk membentuk panitia ad hoc yang diwakili oleh tiga provinsi. "Kami (Pemda DIY) akan mengkoordinatori, untuk bersama-sama ketiga provinsi dalam membentuk Badan Pekerja ad hoc," ujar Dian.

Tugas dan peran Badan Pekerja ini adalah menerjemahkan lebih detail empat amanat atau hasil putusan Kongres Kebudayaan Jawa III, berdasarkan dari aspirasi yang sudah masuk dalam tiga sidang komisi, yakni komisi Saptagati, komisi inovasi dan komisi difusi. Hasil akhir kongres ketiga ini juga tidak berhenti sampai di sini. Sebab, menurut Dian, terpenting adalah melakukan evaluasi dan monitoring pasca-kongres setiap tahunnya, sampai penyelenggaraan Kongres Kebudayaan Jawa IV di Jawa Tengah pada tahun 2026 mendatang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us