Komunitas Jogja Berbunga (instagram.com/jogja.berbunga)
Selly kemudian menjelaskan bahwa nantinya bunga-bunga yang didapat akan dibagikan secara gratis kepada yang membutuhkan. Fokus Jogja Berbunga yang utama adalah agar bunga-bunga tersebut segera terselamatkan dan terdistribusi agar tak jadi sampah.
Dari sini bunga-bunga segar tersebut kembali diolah para penerimanya. Ia membebaskan para adopter untuk menggunakan bunga-bunga tersebut, boleh untuk diri sendiri sekadar untuk dipajang atau diolah menjadi barang baru.
"Ada (adopter bunga) yang bisa mengelola jenis bunga melati, yang biasa dipakai untuk hiasan rambut manten, menjadi massage oil. Ada juga yang bisa mengolah jadi wall art. Dan yang paling mudah adalah dikeringkan," kata perempuan asli Jogja tersebut.
Selly menuturkan bahwa pernah dalam suatu kesempatan, bunga segar yang diperoleh oleh Jogja Berbunga dihibahkan pada lembaga dan tempat-tempat publik. "Misalnya saya pernah drop bunga-bunga ke masjid, pondok pesantren, dan pernah ke rumah singgah."
Selly mengaku bahwa menjalankan komunitas yang seluruhnya adalah relawan, tanpa bayaran, adalah hal yang tak mudah. Namun pelan tapi pasti, ia upayakan agar komunitas Jogja Berbunga kian semerbak namanya agar semakin dikenal hingga semua bisa saling berjejaring demi kebaikan.