Kru Hercules Misi Shanghai yang mengangkut alkes untuk penanggulangan pandemi COVID-19. Dokumentasi Skadron Udara 32
Sebelum menjalani karantina, 18 orang kru pesawat Hercules jenis C-130 bernomor A-1333 itu menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu di Lanud Raden Sadjad. Helaan nafas lega mengiringi pendaratan pesawat di sana pada 22 Maret 2020 pukul 09.15 WIB. Sebelumnya, baik kru maupun pesawat menjalani penyemprotan disinfektan ketika turun dari pesawat.
“Kami istirahat semalam di sana,” kata Suryo.
Keesokan harinya, kru kembali masuk pesawat untuk terbang menuju Lanud Halim Perdana Kusuma di Jakarta. Bongkar muatan alat-alat kesehatan sekaligus menyerahkan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Saat itu, kru pun telah menanggalkan APD dan mengenakan seragam harian masing-masing.
Baru siang harinya, kru meninggalkan Halim untuk kembali ke pangkalan di Lanud Abdulrachman Saleh di Malang. Cek kesehatan kembali dilakukan sebelum take-off.
Dan menjalani karantina selama 14 hari tentu serasa membosankan. Apalagi berkegiatan rutin seputar bangun pagi, menjalankan ibadah, melakukan olah raga treadmill atau pun jogging, makan pagi, lalu pengecekan kesehatan. Beruntung para kru Hercules ini punya hobi yang bisa dilakoni selama isolasi di dalam mess. Ada saja aktivitas yang dilakukan. Merakit pesawat aero-modelling. Membereskan kendaraan maasing-masing. Dan Suryo punya kesibukan baru yang sudah dijalani beberapa tahun ini.
“Saya iseng-iseng mendokumentasikan setiap tugas yang selesai dijalani,” kata Suryo.
Baik dokumentasi dalam bentuk tulisan, foto, maupun video. Tak terasa, satu majalah telah diterbitkan bersama teman-temannya tiap enam bulan sekali. Satu majalah lagi tengah dalam proses editing. Ia memberi nama terbitannya dengan The Sun Sight.
“Biar misi kami tak sekedar jargon. Tapi bisa diaplikasikan dalam tugas,” kata Suryo.