Ari melanjutkan pengelola museum sudah berupaya sebaik mungkin menjaga koleksi sejak vandalisme terjadi pertamanya. Namun, mereka terkendala dengan minimnya jumlah tenaga penjagaan.
"Kita juga sudah berusaha mengamankan koleksi Merapi dengan tahun kemarin menempatkan pemandu di sini. Karena sekarang berkurang pemandunya ke depan dan satpam akan kami tugaskan berjaga bergangtian," terang Ari.
Kamera pengawas CCTV sebenarnya juga sudah terpasang di beberapa sudut bangunan. Kendati demikian, diakui Ari, pihaknya tak bisa setiap detik mengawasi dan memonitor gerak-gerik pengunjung.
"Kita secara persuasif selalu beri penjelasan dan informasi termasuk memegang (koleski) sebenarnya nggak boleh," imbuhnya.
"Museum itu pusat informasi dan pengatahuan, tapi dengan seperti ini kita menyayangkan dan mungkin pengunjung museum bisa bertindak arif dan menaati peraturan," tegasnya.