Korban pengeroyokan warga Sadiman yang juga peternak sekaligus pemilik kandang babi. (IDN Times/Daruwaskita)
Terpisah, peternak sekaligus pemilik kandang babi, Sadiman, mengaku sudah menutup mediasi terkait kasus pengeroyokan yang menimpa dirinya.
"Biar berproses saja. Kalau minta maaf saya maafkan, namun hukum harus ditegakkan. Saya bukan maling kok diperlakukan seperti itu (dikeroyok)," katanya singkat.
Sebelumnya diberitakan, Sadiman melaporkan sejumlah warga Padukuhan Ngepet, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, atas pengeroyokan terhadap dirinya. Kasus pengeroyokan ini terjadi saat warga menutup paksa kandang babi milik korban yang berada di Padukuhan Ngepet, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul pada Senin (10/2024).
Saat itu, warga mendatangi kandang babi milik Sadiman dan mengeluarkan babi-babi dari dalam kandang. Sadiman yang tidak berada di tempat kemudian bergegas menuju lokasi. Seusai mengevakuasi ternaknya, dia mengalami pengeroyokan.
"Ada dua warga yang berbicara dengan kasar, kemudian melakukan pemukulan, menendang hingga mencekik leher saya bahkan saya terjatuh dan kepala terbentur dinding kandang babi," tuturnya pada Kamis (13/2/2025)
Ia pun melaporkan penganiayaan itu ke Mapolres Bantul pada Selasa (11/2/2025). Terdapat sembilan warga Padukuhan Ngepet yang menjadi terlapor.