Keretakan yang terjadi pada Jembatan Kaca Kampung Warna Warni Jodipan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Pascainsiden pecahnya jembatan kaca The Geong di Banyumas, Menparekraf/Kabaparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan insiden ini perlu menjadi bahan evaluasi terkait keutamaan keselamatan dalam penyiapan atraksi wisata.
"Kemenparekraf mendorong dilakukannya pemeriksaan serta evaluasi terkait kelayakan dan keamanan dari atraksi wisata maupun seluruh atraksi wisata sejenis yang terdapat di daerah-daerah lainnya, khususnya di Kabupaten Banyumas," kata Sandiaga, 27 Oktober 2023.
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, juga memerintahkan asesmen menyeluruh pada semua wahana wisata kategori ekstrem di Jawa Tengah. Bila di lapangan ditemukan kondisi yang tidak sesuai aturan, perintahnya adalah penutupan sementara sampai standarnya terpenuhi. Karena efek dari kecelakaan di jembatan kaca The Geong berpotensi mempengaruhi kepercayaan dari wisatawan.
"Kami keluarkan imbauan ke semua kabupaten kota sesuai arahan Pak Pj Gubernur untuk melakukan asesmen ke semua wahana yang sifatnya ekstrem. Soalnya imbas kejadian ini kan bisa pengaruh ke kepercayaan wisatawan ke depannya. Kita lakukan pendataan di jembatan kaca lainnya," ujar Kepala Bidang Pengembangan Daya Tarik Wisata (DTW) Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jateng, Riyadi Kurniawan, 26 Oktober 2023.
Tempat-tempat dengan atraksi wisata serupa di daerah lain pun ikut disorot. Salah satunya, jembatan kaca Kampung Warna Warni di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Kondisinya memprihatinkan karena terdapat retakan pada sisi utara beton sambungan pelat lantai jembatan dengan kolom, sehingga warga dan wisatawan yang melintas jadi ketar-ketir.
Saat melakukan peninjauan pada 27 Oktober 2023, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kota Malang, Dandung Julhardjanto, menduga keretakan terjadi karena pengecoran terpisah antara kolom dengan pelat lantai.
"Ini menyebabkan keduanya tidak menyatu dengan sempurna sehingga menyebabkan keretakan," ujarnya.
Selain itu, faktor cuaca dan minimnya perawatan juga menjadi penyebab keretakan semakin besar. Apalagi belum ada perawatan yang dilakukan sejak jembatan tersebut diresmikan pada 9 Oktober 2017.
Perihal ini, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Kadisporapar) Kota Malang, Baihaqi, mengatakan penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Jembatan Kaca Kampung Warna Warni tidak jauh berbeda dengan jembatan kaca lainnya di Indonesia. Ada batasan jumlah orang yang bisa naik ke atas jembatan secara bersamaan.
Jumlah maksimum orang yang naik ke atas jembatan kaca di wilayah Jodipan ini 50 orang dengan beban 250 kilogram. Namun, jembatan ini hanya boleh dinaiki maksimal 20 orang sejak muncul keretakan beberapa waktu lalu.
"Karena akan diperbaiki PU (Pekerjaan Umum), maka jembatan akan ditutup untuk sementara. Perbaikan akan menggunakan pendanaan insidentil," ujarnya, 3 November 2023.
Sementara, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, DIY, telah mengeluarkan surat edaran (SE) agar pengelola objek wisata meningkatkan pengawasan terhadap atraksi wisata yang memiliki risiko tinggi. Sebab, ada beberapa destinasi wisata di kawasan pantai selatan Gunungkidul menggunakan jembatan kaca sebagai salah satu daya tariknya.
Dalam SE tersebut ada tujuh poin yang harus diperhatikan pengelola objek wisata. Di antaranya, memastikan SOP yang berlaku sesuai dengan atraksi wisata masing-masing secara konsisten dan disiplin, melakukan perawatan secara berkala terhadap atraksi wisata yang dimiliki, melakukan penggantian apabila diperlukan hingga melakukan pembatasan pengunjung dan memberikan durasi waktu menikmati atraksi wisata tertentu.
Menanggapi SE tersebut, Manager Marketing Teras Kaca Pantai Nguluran di Kapanewon Panggang, Gunungkidul, Gabilla Nasution, menuturkan wisata teras kaca yang dikelolanya selama ini selalu memperhatikan sisi keamanan dan keselamatan. Objek wisata ini, katanya, sudah berdiri sejak tahun 2018 silam dan untuk keamanan jembatan sudah memasang kaca dengan ketebalan 12 milimeter.
Selain itu pihaknya juga melakukan perawatan secara rutin selama tiga atau empat bulan sekali dan pengunjung tidak boleh membawa koin.
"Ada wahana yang bajanya sudah kita ganti. Kami sudah mengantisipasi untuk keselamatan dan keamanan pengunjung," kata dia pada 28 Oktober 2023.