Kecelakaan bus pariwisata GA Trans di Bukit Bego Bantul, 13 penumpang meninggal. (dok. Istimewa)
Akhirnya, kata Danarto, bus bisa melaju sampai Becici tanpa kendala mesin lagi. Setelah beberapa jam di Becici yang dilanjutkan makan siang, kemudian rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Pantai Parangtritis.
Sesampainya dit anjakan yang tinggi tak jauh dari lokasi kejadian kecelakaan di Bukit Bego, bus kembali tidak kuat menanjak. Bahkan mesin bus sempat mati sehingga membuat penumpang panik.
"Saat bus mesin mati, bus mulai berjalan mundur ke belakang secara pelan dan sopir minta kondektur untuk mengganjal ban bus. Akhirnya kondektur mendapatkan batu untuk mengganjal bus dan bus berhenti," ucapnya.
Dalam perbincangan antara kondektur dan sopir, kondektur mengingatkan bahwa filter kotor yang diduga menyebabkan mesin bermasalah. Namun oleh sopir tidak ada masalah dengan filter karena satu minggu yang lalu juga digunakan untuk wisata ke Dlingo dan tidak ada masalah. Setelah bus berhasil dinyalakan lagi oleh sopir dan berhasil melewati tanjakan, penumpang yang keluar bus diminta masuk bus kembali.
"Saat bus mulai berjalan dan jalan menurun bus berjalan dengan kencang dan terlihat sopir memindahkan gigi persneling dan mengocok rem namun bus tetap berjalan dan tidak mau berhenti. Kemungkinan bus mengalami rem blong," ujarnya.