Hajad Dalem Garebeg Besar, Selasa (18/6/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Ubarampe yang dibawa oleh para utusan dalem ke Kepatihan dan Ndalem Mangkubumen diemban dengan kain cinde warna merah yang digunakan dalam upacara-upacara besar dan sakral. Sebanyak 100 pareden gunungan yang dibagikan berwujud rengginang dan tlapukan bintang yang memiliki lima warna.
"Hitam melambangkan kewibawaan dan keteguhan, putih itu kesucian, merah lambang keberanian, hijau mengisyaratkan kesuburan/kemakmuran, serta kuning melambangkan kemuliaan. Pemilihan warna tersebut erat kaitannya dengan kearifan jawa terkait mata angin (kiblat papat limo pancer), pancawara atau perhitungan hari pasaran, maupun gambaran hawa nafsu manusia," tutup Kanjeng Candra.
Penghageng Kawedanan Reksa Suyasa, KRT Kusumanegara menjelaskan pembagian pareden di Ndalem Mangkubumen. Ndalem Mangkubumen dulunya merupakan tempat tinggal KGPH Mangkubumi, adik Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Pun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VI, ndalem ini sebelumnya juga merupakan tempat tinggal Sri Sultan Hamengku Buwono VII sewaktu masih menjadi putra mahkota dengan nama Pangeran Hangabehi.
“Setelah melalui proses kajian, dasar sejarah inilah yang menjadi alasan pembagian pareden di Ndalem Mangkubumen dilakukan kembali saat prosesi Garebeg pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono X ini,” tambah KRT Kusumanegara.