Kerajaan Abal-abal Bermunculan, Foto Kerajaan Nusantara Dipamerkan
Yogyakarta, IDN Times –Sejumlah foto bertema Keraton dari Yogyakarta, Surakarta, Aceh, Padang, Kalimantan, Makassar, Belitung, Bali, dan banyak lagi dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta.
Wajah-wajah tempo dulu raja-raja, bangsawan, dan masyarakat di sejumlah kerajaan di Nusantara bernuansa monokrom hitam putih dipajang di setiap dindingnya lewat Pameran Foto Keraton sedari 3-13 Februari 2020.
Kurator pameran, Hermanu, menjelaskan tujuan pameran untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa kerajaan-kerajaan di Nusantara itu benar-benar ada. Langkah itu dilakukan seiring munculnya kerajaan abal-abal yang saat ini ramai bermunculan.
“Itu berdasarkan foto-foto dokumentasi yang ada. Sumbernya autentik asli,” kata Hermanu sembari menyebutkan Majalah Kejawen dan buku Nederland Indie terbitan 1930-an pada zaman Hindia Belanda sebagai sumbernya.
Foto-foto dalam buku dan majalah itu diproduksi ulang (repro) dengan teknik scan dan diperbesar. Tak heran, kualitas gambar foto yang dipamerkan pun tak maksimal.
“Sayangnya pula, setiap gambar tak dicantumkan angka tahunnya,” kata fotografer senior Agus Leonardus saat ditemui IDN Times pada Kamis (6/2). Padahal lewat data tahun bisa memberi gambaran kepada publik kondisi kerajaan, lingkungan, maupun adat istiadat masa itu di daerah tertentu.
1. Tak hanya raja, ada penampakan prajurit Madura ( foto atas) dan prajurit Marsose di Pedir, Aceh (bawah)
2. Ada rumah mendiang Raja Gowa, Makassar juga jalan utama di Makassar masa itu yang disebut Hooge Pad. Coba tebak, jadi jalan apa sekarang di Makassar?
3. Dari bentuk tutup kepala yang dikenakan dua perempuan (kiri) ini dan gambar bentuk atap rumah adat (kanan), kita tentu tahu ini dari daerah mana. Ya, itu gambar foto dua mamak dari Dataran Tinggi, Padang dan gambar lumbung Batak, Sumatra Utara
4. Berdasarkan data, kamera diproduksi massal mulai 1850-an. Artinya, sejak Sultan Hamengku Buwono VI dari Yogyakarta yang bertakhta pada 1890 dan seterusnya yang pernah difoto. Sultan-sultan sebelumnya masih berupa lukisan. Mana yang foto, mana yang lukisan?
5. Ini adalah foto Soekarno ketika dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) pada 1949 di Yogyakarta. Pelantikan dilakukan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sebelah kanan adalah gambar foto Sultan Hamengku Buwono IX yang bertahta waktu itu.
6. Dari kiri ke kanan adalah gambar foto Sultan Siak dan Sultan Deli. Bagian bawah adalah gambar foto mempelai laki-laki dan perempuan dari Soengei Poear, Dataran Tinggi Padang.
7. Kalau yang ini gambar foto dari Bali. Bagian atas adalah Raja Buleleng dan juru tulisnya, serta Ida atau kaum Brahmana di Buleleng. Bagian bawah Ratoe Agoeng Gde Ngoerah Karangasem dan Goesti Gde Djelantik dari Karangasem.
8. Ini gambaran suasana pengadilan rakyat dan pemilihan kepala desa masa Hindia Belanda. Dua orang yang duduk di tikar dan menghadap inspektur dan wedana adalah kandidatnya.
9. Inilah buku dan jalah yang menjadi sumber data gambar-gambar foto yang dipamerkan.
10. Kliping media massa yang memuat kisah kerajaan abal-abal juga ikut dipamerkan. Bisa jadi bagian dari sejarah kerajaan abal-abal di Indonesia ya
