ilustrasi mual (freepik.com/jcomp)
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mengungkap hasil pemeriksaan sampel makanan yang diduga memicu kasus keracunan massal di Tempel.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama menuturkan, pengujian laboratorium telah dilakukan pada seluruh sampel makanan yang diduga memicu gejala keracunan. Alhasil, pada beberapa sampel makanan itu ditemukan adanya cemaran bakteri berupa Salmonella sp, Bacillus cereus dan Escherichia coli.
"Keracunan makanan yang terjadi diduga karena adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp, Bacillus cereus dan E. coli pada makanan yang disajikan," kata Cahya, Jumat (14/2/2025).
Cahya melanjutkan, pihaknya sejauh ini mencatat jumlah korban diduga mengalami gejala keracunan total mencapai 170 orang. Terdiri dari 118 orang menjalani rawat jalan dan 52 sisanya rawat inap.
"Sampai saat ini tinggal enam orang yang masih menjalani rawat inap, sedangkan yang lain sudah dinyatakan sembuh," tutur Cahya.