Kusir andong menunggu calon penumpang di kawasan Malioboro, Kamis (17/6). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Lantas, kapan Padukuhan Kenalan-Nglaren dikenal sebagai kampung andong? Pria yang sudah menjadi kusir sejak tahun 2004 ini menyebutkan pada tahun 1990-an banyak warganya yang beralih profesi menjadi kusir andong.
"Ya tahun 90-an itu mulai dikenal sebagai kampung andong. Karena jumlah KK ada 84 namun sebagian besar berprofesi sebagian besar sebagai kusir andong," ungkapnya.
"Saat ini ada 17 warga yang menjadi kusir dan andongnya ada 23 unit. Namun untuk kudanya, satu orang bisa memiliki satu hingga empat ekor kuda," ungkapnya lagi.
Warga di sana memilih berprofesi sebagai kusir karena pada waktu itu pekerjaan susah dicari. Selain itu, orang tuanya banyak memiliki kuda dan andong, sehingga akhirnya mereka menekuni profesi sebagai kusir.
"Ya pekerjaan sulit, punya andong dan kuda maka memilih menjadi kusir sembari meneruskan usaha orang tuanya," tuturnya.
Meski terbilang banyak warga yang berprofesi sebagai kusir hari ini jumlah kusir yang masih ada di Kampung Kenalan sebanyak 17 orang. Hal tersebut karena orangtua tidak memaksakan anaknya jadi kusir andong.
"Ya orang tuanya membebaskan anaknya menjadi apa, yang penting lebih baik dari orang tuanya,"katanya.