Menteri Pertanian RI. Dok: Istimewa
Menurut Syahrul, 3 agenda besar tersebut meliputi agenda emergency, temporary hingga permanen. Untuk agenda emergency meliputi stabilisasi harga pangan, membangun buffer stock pangan utama di daerah, padat karya pertanian, social safety net, fasilitas KUR (kredit usaha rakyat) hingga memperluas akses pasar melalui pengembangan toko tani dan usaha kemitraan.
Agenda temporary di antaranya padat karya lanjutan pasca COVID-19, diversifikasi pangan lokal, dukungan untuk daerah-daerah defisit, antisipasi kekeringan, dan lain sebagainya.
"Untuk agenda permanen kita siapkan peningkatan produksi 7 persen per tahun, penurunan losses hingga 5 persen, ekstensifikasi tanaman pangan pada lahan rawa, pertumbuhan pengusaha petani milenial," ungkapnya dalam webinar yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian UGM pada Senin (29/6).