Kemenkes Visitasi UIN Sunan Kalijaga, Cek Kesiapan Fakultas Kedokteran

- Rektor UIN Sunan Kalijaga menyatakan pendirian Fakultas Kedokteran sebagai bagian dari rencana jangka panjang kampus dengan fokus pada penanganan penyakit degeneratif dan integrasi ilmu keislaman.
- Pemerintah pusat menargetkan penambahan tenaga dokter untuk memastikan pasokan dokter cukup dan merata di seluruh wilayah, serta menekankan pentingnya sistem penjaminan mutu sejak dini.
- Ketua Konsil Kesehatan Indonesia mengingatkan bahwa pembukaan Fakultas Kedokteran harus dipandang sebagai komitmen jangka panjang terhadap keselamatan pasien dan pembangunan kesehatan nasional, serta perlu memikirkan distribusi lulusannya ke
Yogyakarta, IDN Times – Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta selangkah lagi mewujudkan rencana pendirian Fakultas Kedokteran. Proses ini ditandai dengan visitasi dari tim Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yang dilakukan pada Sabtu (12/7/2025).
Visitasi berlangsung di lantai 4 Teatrikal Fakultas Kedokteran UIN Sunan Kalijaga. Tim Kemenkes melakukan penilaian terhadap kesiapan kampus dalam hal sumber daya manusia, kurikulum, serta sarana dan prasarana pendukung pendidikan kedokteran.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus, perwakilan perguruan tinggi pendamping, dan sejumlah pejabat Kemenkes. Dari UIN Sunan Kalijaga, hadir Rektor Prof. Noorhaidi Hasan, para Wakil Rektor, Ketua dan Sekretaris Senat, Dekan serta dosen Fakultas Kedokteran, hingga Ketua Tim Pendirian Fakultas Kedokteran, Prof. Sri Sumarni.
1. Rektor: Fakultas Kedokteran jadi bagian dari misi besar kampus

Dalam sambutannya, Rektor UIN Suka menyampaikan bahwa pendirian fakultas kedokteran bukanlah hal yang instan, melainkan bagian dari rencana jangka panjang institusi.
“UIN Sunan Kalijaga sebagai PTKIN tertua memiliki baseline yang kuat. Pendirian fakultas ini berfokus pada penanganan penyakit degeneratif secara holistik dengan pendekatan promotif dan preventif, serta integrasi ilmu keislaman dan spiritualitas yang menjadi keunggulan kampus ini,” ujar Prof. Noorhaidi.
Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh tim pendiri fakultas dan menyebut bahwa kehadiran Kemenkes dalam visitasi ini menjadi bukti keseriusan semua pihak dalam memastikan mutu pendidikan dokter di Indonesia.
2. Pemerintah pusat targetkan penambahan tenaga dokter

Direktur Penyediaan SDM Kesehatan Kemenkes RI, Anna Kurniati, menekankan bahwa pendirian Fakultas Kedokteran UIN Suka merupakan langkah yang tepat dan relevan dengan kebutuhan nasional.
“Kami sangat berkepentingan memastikan supply dokter Indonesia cukup dan merata di seluruh wilayah. Saat ini jumlah dokter kita masih kurang jika dilihat dari rasio penduduk. Bahkan secara global, WHO menyatakan profesi dokter dan perawat masih kurang,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah melalui arahan Presiden Prabowo, menargetkan percepatan pendirian fakultas kedokteran demi menjawab kebutuhan dokter nasional. Menurutnya, langkah UIN Sunan Kalijaga sudah sesuai dengan semangat tersebut.
Anna juga menyampaikan bahwa sistem penjaminan mutu harus dilakukan sejak dini, bahkan sejak semester pertama pendidikan, agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. “Visitasi lapangan ini menjadi penting untuk memetakan kesiapan bukan hanya berdasarkan dokumen, tetapi juga kondisi nyata,” ujarnya.
3. Konsil Kesehatan: Pembukaan fakultas bukan hanya soal izin

Sementara itu, Ketua Konsil Kesehatan Indonesia, drg. Arianti Anaya, MKM, menyatakan bahwa pembukaan Fakultas Kedokteran harus dipandang sebagai komitmen jangka panjang terhadap keselamatan pasien dan pembangunan kesehatan nasional.
“Permasalahan kita adalah jumlah dokter yang masih terkonsentrasi di Jawa dan Bali. UIN Sunan Kalijaga perlu memikirkan distribusi lulusannya ke wilayah lain,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa kurikulum pendidikan kedokteran harus memenuhi standar kompetensi agar para lulusan dapat memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai syarat utama Surat Izin Praktik (SIP). Menurutnya, Konsil akan terus mengawal pembukaan program studi ini untuk memastikan kualitas dan kesiapan lulusan secara menyeluruh.
4. Visitasi dilanjutkan dengan inspeksi langsung sarana kampus

Setelah sesi presentasi dari Dekan Fakultas Kedokteran Prof. Dr. dr. Heru Pradjatmo dan paparan dari Ketua Tim Pendirian, Prof. Dr. Sri Sumarni, tim dari Kemenkes juga meninjau langsung fasilitas kampus. Fokus utama adalah kesiapan laboratorium anatomi dan berbagai sarana pendukung lain.
Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah pemangku kepentingan seperti Kepala Dinas Kesehatan DIY, Kabidokkes Polda DIY, hingga Direktur Utama RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten. Kehadiran Universitas Diponegoro sebagai pendamping juga memberikan nilai tambah dalam proses validasi kesiapan.
Visitasi ini menjadi tahapan penting untuk memastikan bahwa pendirian Fakultas Kedokteran UIN Sunan Kalijaga benar-benar memenuhi standar nasional. Ke depan, fakultas ini diharapkan dapat melahirkan dokter-dokter yang tidak hanya kompeten secara keilmuan, tapi juga berintegritas dan mampu mengintegrasikan spiritualitas dalam praktik medis.