Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud. (Dok. Pemda DIY)
Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud. (Dok. Pemda DIY)

Intinya sih...

  • Kemendagri klaim situasi keamanan berangsur normal pascaaksi massa

  • DIY andalkan jaga warga sebagai bagian dari budaya gotong royong

  • DIY menjadi barometer kondusivitas nasional, Sultan HB X apresiasi kepedulian warga

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengklaim situasi keamanan dan ketertiban masyarakat atau kamtibmas berangsur pulih pascaaksi unjuk rasa berujung kericuhan di berbagai daerah akhir Agustus dan awal September 2025 lalu.

"Sudah relatif aman, kami bersyukur dari beberapa daerah yang kami lihat sejak minggu pertama September semua sudah berangsur-angsur normal," kata Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (11/9/2025).

1. DIY andalkan Jaga Warga

Nayantaka bersama anggota Jaga Warga menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan Malioboro saat aksi unjuk rasa di Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Restuardy atau kerap disapa Ardy menuturkan, beberapa hari terakhir jajaran kementeriannya melaksanakan instruksi Mendagri, Tito Karnavian untuk memantau langsung kondisi di daerah-daerah yang sempat memanas imbas aksi massa beberapa waktu lalu.

Kemendagri meminta daerah menjaga kondusivitas yang mulai terbangun ini. Termasuk salah satunya dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan melalui sistem keamanan berbasis komunitas.

Kemendagri mengajak seluruh pemda mengoptimalkan peran Satlinmas dan mengaktifkan kembali Siskamling sebagai bagian dari budaya gotong royong.

"Kalau dulu kita dikenal dengan siskamling, yang ini menjadi salah satu budaya sebenarnya yang bagaimana masyarakat turut serta untuk menjaga lingkungannya. Ternyata di Yogya ini, salah satu kearifan lokal yang sudah terbangun adalah 'Jaga Warga' yang juga kemarin ini sangat berperan dalam turut menjaga pada saat masa-masa unjuk rasa kemarin," kata Ardy.

2. DIY barometer kondusivitas nasional

Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud. (Dok. Pemda DIY)

Ardy menilai program Jaga Warga di DIY merupakan contoh kearifan lokal yang efektif menjaga ketertiban masyarakat.

"DIY terbukti menjadi barometer kondusivitas masyarakat di tingkat nasional. Partisipasi aktif warga seperti ini harus menjadi contoh bagi daerah lain di seluruh Indonesia," ujarnya.

Menurut Ardy, memanfaatkan dukungan teknologi melalui Sistem Informasi Manajemen Pelindungan Masyarakat (SIM Linmas), koordinasi antara masyarakat dan Satlinmas menjadi lebih cepat dan efektif. Sehingga, pengawasan lingkungan dapat berjalan optimal.

"Keamanan lingkungan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga warga. Partisipasi seperti Jaga Warga harus terus didorong karena menjadi pondasi penting bagi kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan pembangunan," pungkas Ardy.

3. Sultan HB X apresiasi kepedulian warga

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menemui perwakilan peserta aksi unjuk rasa di Mapolda DIY, Sabtu (29/8/2025) dini hari. (IDN Times/Herlambang Jati)

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X sementara itu memberikan apresiasi tinggi atas keterlibatan masyarakat, terutama saat aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.

Menurutnya, langkah partisipatif warga DIY menjadi contoh nyata bagaimana budaya gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan mampu berjalan selaras dengan program pemerintah.

Plt. Kepala Satpol PP DIY sekaligus Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, menjelaskan bahwa partisipasi Jaga Warga terlihat nyata di berbagai wilayah.

"Kami mengapresiasi seluruh warga yang berperan aktif menjaga lingkungan dengan disiplin dan tanggung jawab," ujarnya Noviar.

Menurut Noviar, Siskamling telah lama diterapkan di tingkat RT melalui sistem ronda yang melibatkan Jaga Warga dan Satlinmas. Selain menjaga keamanan, sistem ini juga memperkuat kebersamaan antarwarga dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial.

Program Jaga Warga ini dinilai sejalan dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (SE Mendagri) Nomor 300.1.4/e.1/BAK tertanggal 3 September 2025, yang mendorong penguatan peran Satlinmas dan pengaktifan kembali Siskamling di tingkat RT/RW.

"DIY menjadi barometer partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan. SE Mendagri sudah kami tindaklanjuti melalui koordinasi dengan Satpol PP kabupaten/kota untuk memperkuat Satlinmas dan mengaktifkan kembali Siskamling," ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team