Skema kriteria MABIMS tentang penentuan awal bulan kalender Hijriyah, Rabu (6/3/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno)
Jauhar menjelaskan, perkiraan tinggi hilal terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H atau bertepatan 9 April 2024 M berada di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan dengan tinggi +4 derajat 52 menit.
Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh dengan tinggi +7 derajat 28 detik.
Elongasi atau busur yang ditarik dari pusat cakram matahari secara langsung menuju ke pusat cakram bulan secara geosentrik (haqiqy), terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Selasa, 29 Ramadhan 1445 H, atau bertepatan 9 April 2024, sebesar 8 derajat 30 menit di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan dan sampai dengan 10 derajat 19 menit derajat di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh.
Apabila kondisi itu terjadi, maka dapat dikategorikan memenuhi standar "imkanur" rukyat yang disepakati oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) untuk penetapan awal Ramadan, yang mensyaratkan tinggi minimal tiga derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
"Apapun hasilnya rukyatul hilal besok, akan kami laporkan ke Kemenag pusat untuk menjadi bagian sidang isbat," terangnya.