Kembali Digelar, Soprema Ajak Kaum Muda Bangkit di Masa Pandemik

Hempri mengungkapkan, adanya situasi yang tidak menentu, membuat pihaknya harus melakukan beberapa penyesuaian terkait perhelatan Soprema. Di tahun 2021 ini, rangkaian acara kompetisi dan expo Soprema kembali dilaksanakan secara daring seperti tahun sebelumnya. Gelaran Soprema 2021 dimulai pada hari ini (16/8/2021), yang kemudian akan disusul pembukaan pendaftaran untuk kegiatan kompetisi sociopreneur muda pada esok hari (17/8/2021). Pendaftaran dapat dilakukan melalui situs resmi Soprema yaitu soprema.fisipol.ugm.ac.id hingga 17 September 2021 mendatang.

Dia menjelaskan jika kompetisi sociopreneur akan dibagi menjadi dua kategori lomba yaitu Kick Off untuk usaha dengan usia di bawah satu tahun atau masih dalam bentuk ide usaha, dan Startup untuk usaha dengan usia usaha di atas 1 tahun. Tema usaha yang diangkat dalam kompetisi Soprema cukup beragam, meliputi Industri Kreatif dan Pariwisata, Pertanian Kemaritiman, serta Kesehatan dan Pendidikan.

"Tahun ini, Soprema UGM menargetkan dapat menjaring lebih banyak insan kreatif dan inovatif dari seluruh provinsi di Indonesia untuk berpartisipasi dalam Soprema 2021," terangnya.

Selama lima tahun penyelanggaraan sejak 2016 hingga 2020, Soprema berhasil menjaring 2.340 peserta sociopreneur dari 25 provinsi di seluruh Indonesia. Najib Azca selaku Direktur YouSure UGM mengatakan, banyak gagasan serta ide-ide sociopreneur yang muncul dari peserta Soprema tahun-tahun sebelumnya. Seperti halnya penyelesaian masalah sampah, yang bukan sekadar menghilangkan sampah namun juga menghasilkan uang. Memberi akses pekerjaan kepada kawan difabel untuk bisa turut bekerja.

"Ada juga yang membuat gagasan membuat es krim buah naga, dengan mengolah sumber daya yang ada di daerah lokal serta memberdayakan kelompok perempuan yang janda," katanya.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali menjelaskan jika salah satu kunci agar negara bisa makmur adalah seberapa besar masyarakat kita bergerak di bidang kewirausahaan. Menurutnya, jika dibandingkan dengan negara tetangga, apalagi dengan Tiongkok, Indonesia masih tertinggal.

Untuk itu, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah maupun perguruan tinggi untuk bisa mencetak entrepreneur muda, di mana ke depan Indonesia juga akan menghadapi bonus demografi. Untuk itu, kegiatan seperti Soprema diharapkan bisa mencetak entrepreneur yang siap bersaing sekaligus memanfaatkan bonus demografi.

"Kita berharap para mahasiswa, bukan hanya dibekali dengan bekal akademik, tapi juga bekal lain," paparnya.