Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi dropping air bersih kepada warga. (IDN Times/Daruwaskita)

Sleman, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman menyebut masih ada wilayah di Sleman yang mengalami kesulitan air, dampak kemarau panjang. Total ada ratusan KK yang terdampak kekeringan.

"Untuk yang kekeringan di wilayah Kaliurang Selatan, di Hargobinangun, Pakem," ujar Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, Rabu (27/12/2023).

1. Ratusan KK terdampak

Ilustrasi kekeringan. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Bambang mengungkapkan ada 176 KK yang terdampak kekeringan tersebut. Ia merinci ada empat RT di Kaliurang Selatan yang terdampak kekurangan air, di antaranya RT 5/13, ada 44 KK, kemudian RT 6/13 ada 22 KK.

"RT 2/12 ada 66 KK, kemudian RT3/12 ada 44 KK. Ini karena debit air dari sumber air Umbu Wadon menurun drastis, menyebabkan kekurangan air bersih," ujar Bambang.

2. Upaya mengatasi kekeringan

Ilustrasi dropping air bersih. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Bambang menyebut saat ini pihaknya masih mempersiapkan bak tampungan air di beberapa lokasi, untuk mengatasi kekeringan. Disebutnya untuk kebutuhan air ratusan KK tersebut mencapai puluhan ribu liter per harinya.

"Untuk kebutuhan (air bersih) 20 ribu liter per hari," ungkap Bambang.

3. Sudah tidak ada anggaran untuk penyaluran air bersih

Ilustrasi droping air. (Dok. Istimewa)

Bambang mengaku untuk penyaluran air bersih BPBD sudah tidak memiliki anggaran tersisa. Tambahan anggaran dari Belanja Tak Terduga (BTT) juga sudah dikembalikan ke Pemkab Sleman.

"Dana dikembalikan waktu itu karena hujan sudah turun, tapi ternyata setelah itu berhenti lagi. Sisa anggaran yang dikembalikan pada 8 Desember 2023," jelas Bambang.

Editorial Team