Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sosialisasi alat kontrasepsi (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Yogyakarta, IDN Times - Tindakan kekerasan seksual terhadap anak semestinya bisa dicegah lebih dini. Anak-anak yang punya banyak mimpi dan harapan itu tak perlu menjadi korban.

Pendidikan seksual dan reproduksi kian mendesak diberikan di ranah keluarga hingga sekolah. Lantas apa yang mesti dilakukan?

1. Berikan pemahaman pada anak tentang bagian tubuh yang tak boleh disentuh

Ilustrasi kekerasan pada perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Anak perlu dibekali pendidikan seks dan reproduksi sejak dini oleh keluarganya. Misalnya, terhadap anak-anak usia di bawah 12 tahun diberi pemahaman tentang beberapa bagian tubuh yang tak boleh disentuh orang lain. Meliputi bibir, dada, payudara, kemaluan, dubur. Kemudian diberi penjelasan, bahwa bagian tubuh tersebut merupakan bagian privat yang tak boleh disentuh orang lain.

“Kecuali ibunya ketika memandikan atau dokter ketika mengobati,” kata konselor psikologi Women Crisis Center Rifka Annisa, Amalia Rizkyarini, saat dihubungi IDN Times, Jumat (29/10/2021).

Apabila ada yang menyentuh, anak diminta lapor kepada orang tuanya. Kalau pelaku adalah orang tuanya, anak bisa memberitahukan kepada neneknya.

2. Beri pemahaman remaja tentang konsen dalam pacaran

Editorial Team

Tonton lebih seru di