Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sosialisasi Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Region Jawa pada Daerah Istimewa Yogyakarta, di Royal Ambarrukmo, Senin (20/5/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sleman, IDN Times - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar sosialisasi Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Region Jawa pada Daerah Istimewa Yogyakarta, di Royal Ambarrukmo, Senin (20/5/2024). Sosialisasi ini sebagai langkah KLHK menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Novia Widyaningtyas menyebut berbagai aktivitas manusia kerap menghasilkan emisi GRK yang memicu terjadinya perubahan iklim yang signifikan. Disebutnya sektor kehutanan dan lahan atau FOLU, memiliki porsi terbesar dalam target penurunan gas rumah kaca yaitu sebesar 25,4 persen atau 60 persen dari porsi target keseluruhan penurunan gas rumah kaca.

"Indonesia's FOLU Net Sink 2030 merupakan komitmen ambisius Indonesia untuk mencapai tingkat emisi GRK -140 juta ton CO2 pada tahun 2030," ungkap Novia.

1. Strategi utama menurunkan emisi GRK

Sosialisasi Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Region Jawa pada Daerah Istimewa Yogyakarta, di Royal Ambarrukmo, Senin (20/5/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Penurunan emisi GRK ini menggunakan empat strategi utama, yaitu mencegah deforestasi, konservasi dan pengelolaan hutan lestari, perlindungan dan restorasi lahan gambut, serta peningkatan serapan karbon, dan dapat dicapai dengan tiga modalitas utama yaitu sustainable forest management, environmental governance dan carbon governance.

Penentuan prioritas lokasi (IPL) penurunan emisi Gas Rumah Kaca menuju FOLU Net Sink 2030 melalui analisis spasial berdasarkan peta tipologi kelembagaan, peta arahan optimasi kawasan hutan, dan peta indeks biogeofisik. Dari hasil integrasi spasial penentuan sebaran lokasi priorias pelaksanaan kegiatan mitigasi Indonesia FOLU Net Sink 2030, diperoleh lokus prioritas pelaksanaan kegiatan yaitu pada Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua. "Pulau Jawa memiliki karakteristik yang berbeda dengan pulau-pulau besar lainnya, sehingga terdapat kekhususan dan pendekatan yang berbeda dalam menetapkan aksi-aksi dan upaya dalam percepatan pencapaian target FOLU Net Sink 2030," kata Novia.

Penetapan aksi dan upaya tersebut berdasarkan potensi kecenderungan penurunan kualitas daya  dukung dan daya tampung air, semakin bertambahnya luasan areal lahan kritis, peningkatan cadangan karbon melalui potensi mangrove.

2. Kondisi di Daerah Istimewa Yogyakarta

Editorial Team

Tonton lebih seru di