ilustrasi Sekolah Rakyat (IDN Times/Sukma Mardya Shakti)
Dalam pengambilan kebijakan pendidikan, Subarsono berpenapat bahwa para menteri pendidikan baru sebaiknya pada tahun petama tidak melakukan perubahan kebijakan tetapi belajar dulu dari kebijakan sebelumnya. Selain itu membentuk tim kajian kebijakan untuk mengevaluasi jenis kebijakan apa sebelumnya yang kurang berhasil dan yang sukses. Kebijakan mana yang perlu dirubah, dimodifikasi dan disempurnakan. Apakah pada kebijakan Kurikulum, apakah kebijakan SDM, atau kebijakan sarpras yang mencakup antara lain ruang kelas, kepustakaan, laboraturium, internet, multi media.
”Pada level pendidikan dasar dan menengah nampaknya perlu roadmap tujuan pendidikan selama 20 tahun (jangka panjang) sehingga perubahan kebijakan setiap lima tahun perlu berpijak pada roadmap yg sudah ada. Apakah tujuan pendidikan memberikan knowledge, memberikan skill dan dan membetuk attitude yang baik atau yang lain,” kata Subarsono.
Subarsono berpandangan program pendidikan saat ini dari aspek pengetahuan siswa dinilai sudah baik, tetapi dari aspek resilience (ketangguhan) kurang baik. ”Kita sering mendengar anak-anak muda sekarang termasuk straberry generation, generasi lembek, tidak tahan banting, mudah patah semangat dan beberapa diantara mereka mengalami masalah mental health,” ujarnya.