Sleman, IDN Times - Spesies ular di Indonesia tercatat berjumlah 376 spesies. Angka itu menempatkan Indonesia sebagai negara dengan spesies ular terbanyak ketiga di dunia. Implikasinya, risiko gigitan ular juga meningkat. Bahkan hingga Oktober 2025 tercatat 8.721 kasus dengan 25 kematian.
Dosen Fakultas Biologi UGM, Donan Satria Yudha, menyebut pengembangan serum antibisa di Indonesia belum signifikan. Perkembangan baru terlihat tiga tahun terakhir melalui inisiatif penelitian dari BRIN, Kementerian Kesehatan, dan berbagai perguruan tinggi.
Indonesia hingga kini hanya memiliki satu tipe serum antibisa polivalen, sehingga dibutuhkan pengembangan serum yang dapat menangani gigitan berbagai spesies ular berbisa.
Di UGM, Donan menyebut adanya tim Venom Research Group yang terdiri dosen lintas fakultas dan menyelesaikan penelitian karakterisasi bisa (profiling venom) pada ular kobra jawa (Naja sputatrix). “Penelitian tersebut sudah selesai dan akan dilanjutkan dengan spesies ular berbisa lainnya,” ungkapnya, Sabtu(15/11/2025).
