Ilustrasi layanan di Puskesmas. (Dok. Istimewa)
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Kraton Yogyakarta, Agung Suryanto Budiraharjo, menyebutkan kasus Demam Dengue (DF) atau demam berdarah di wilayahnya juga mengalami peningkatan. Umumnya, demam berdarah akan dimulai dengan demam tinggi hingga 40 derajat Celcius yang biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Pada fase ini juga disertai dengan nyeri pada tubuh, termasuk otot, tulang, sendi, tenggorokan, kepala. Selain itu, akan muncul juga bintik-bintik kemerahan di kulit selama fase ini.
Pihaknya mengungkapkan, sejak awal tahun 2024, ditemukan kasus DF sebanyak sembilan kasus, satu di antaranya berdomisili luar kota. Selain itu, untuk Demam Berdarah Dengue (DHF) ada tiga kasus.
“Semoga dengan kasus DBD yang ada saat ini, masyarakat ikut berperan aktif dalam pencegahan demam berdarah dengan PSN 3M Plus. Sehingga peran masyarakat sangatlah penting dalam menekan angka DBD di Kota Yogyakarta,” ujarnya.
Selaras dengan Puskesmas Kraton Yogyakarta, Kepala Puskesmas Kotagede II, Yusnita Susila Astuti, rutin mengajak warga melakukan PSN bersama tim penanggulangan DBD.
“Kami melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) 1x24 jam setelah menerima Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) untuk mencegah penularan dan penyebaran DBD. Selain itu, kami juga melakukan larvasidasi dengan membagikan abate pada tempat-tempat yang terdapat genangan air dan punya potensi untuk tempat berkembang biak nyamuk serta membagikan leaflet pencegahan DBD pada warga,” ungkapnya.