Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Bantul, IDN Times - ‎Kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Bantul mengalami lonjakan, hanya berselang satu hari, kasus positif pada Jumat ( 28/1/2022) bertambah 35 kasus, menjadi 36 kasus baru. 

"Memang ini trennya naik, kenaikan ini diduga karena probable Omicron,"kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih ditemui di Pantai Parangkusumo, Bantul, Jumat (28/1/2022).

1. Sampel diduga Omicron sedang diuji di UGM

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih (dok. Diskominfo Bantul)

Beberapa sampel yang diduga sebagai varian Omicron, menurut bupati masih melalui uji klinis di Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Ya untuk menentukan varian Omicron atau lainnya harus uji klinis dan UGM yang memilikinya," ungkapnya.

Politisi PKB ini mengatakan belum bisa memastikan secara rinci, karena kasus masih dugaan.

"Probable itu kan baru diduga, kenapa diduga? Ya karena tiba-tiba saat ini muncul dan trennya naik," ucapnya.

2. Bupati meminta masyarakat tak perlu panik

ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Meski varian Omicron sudah masuk di beberapa kota besar di Indonesia, Halim meminta masyarakat tidak perlu panik.

"Pak Menteri Kesehatan bilang jangan terlalu panik. Omicron karakternya lebih cepat menyebar tapi daya rusaknya lemah," terangnya.

3. Warga diharuskan vaksinasi COVID-19

Default Image IDN

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja meminta warga segera melakukan vaksinasi. 

"Selain fokus vaksinasi anak usia 6-11 tahun untuk dosis kedua, saat ini Dinkes juga konsentrasi vaksinasi untuk lansia dan juga pelayanan publik," ungkapnya.

"Kuncinya agar tidak terpapar varian Omicron adalah memperketat protokol kesehatan. Tak perlu bepergian ke luar negeri apalagi negara yang terjangkit Omicron," tambahnya Halim.‎

Editorial Team