Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Teten mengungkapkan pemerintah juga berupaya memastikan empat tahap pengembangan startup bisa berjalan baik. Mulai dari kesesuaian dalam memberikan solusi suatu masalah, kesesuaian pasar produk, kesesuaian model bisnis, dan keberlanjutan bisnis.
Menurutnya yang kerap menjadi permasalahan startup saat ini adalah persoalan finansial. Startup kerap kali hanya bergantung pada model pendanaan angel investor dan modal ventura, untuk mendorong pertumbuhan inovasi mereka.
Pihaknya mengajak semua lembaga keuangan, termasuk bank, hingga fintech bersama-sama membantu startup dalam mengakses pembiayaan sesuai kebutuhan dan kemampuan mereka. "Kami ingin melahirkan ekonomi baru, produk baru, karena kalau produk lama hanya akan menambah persaingan dan ini sudah terlalu ramai," ucap Teten.
Direktur Pengembangan Kedutaan Besar Inggris, Amanda McLoughlin, mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dalam mendukung ekosistem startup di Indonesia dengan beragam perspektif dan keahlian. Bahkan pihaknya juga memberikan praktik terbaik dalam program inkubator startup untuk mendukung pengembangan bisnis di tahap awal. Hal ini berfungsi sebagai katalis pertumbuhan, memberikan dukungan, bimbingan, akses terhadap jaringan dan infrastruktur yang disesuaikan bagi bisnis startup.
“Dengan memanfaatkan keahlian institusi seperti Cambridge University dan MIT, kami dapat memastikan bahwa startup menerima pelatihan dan bimbingan kelas dunia, sehingga menempatkan mereka pada jalur menuju kesuksesan,” paparnya