Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Jembatan Kewek Yogyakarta.
Pemotor melintas di Jembatan Kewek Yogyakarta. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Intinya sih...

  • Selama Jembatan Kewek ditutup, lalu lintas ialihkan melewati Jembatan Amarta atau Kleringan, lampu APILL dipasang, dan pengendara diarahkan ke timur terlebih dahulu.

  • Penutupan akses berlaku kondisional, dibuka sementara untuk sepeda motor atau kendaraan roda empat bertonase rendah, dan pemakaian khusus untuk lajur kiri.

  • Pengondisian di Simpang Empat Jenderal Sudirman untuk mengatur arus kendaraan, pembukaan akses kendaraan melintasi Simpang Empat Gramedia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Yogyakarta resmi menutup akses Jembatan Kewek untuk kendaraan bermotor mulai hari ini, Rabu 10 Desember 2025. Penutupan tak lepas dari kondisi fisik infrastruktur peninggalan era kolonial Belanda itu yang kini sudah mulai termakan usia. Pengaturan lalu lintas baru pun diberlakukan untuk tujuan pemeliharaan Jembatan Kewek hingga nanti selesai direhabilitasi.

1. Pengaturan lalu lintas selama Jembatan Kewek ditutup

Rekayasa arus lalu lintas pascapenutupan Jembatan Kewek. (Dok. Pemkot Yogyakarta)

Dengan penutupan akses Jembatan Kewek ini, maka kendaraan bermotor dari arah Kotabaru akan dialihkan melewati Jembatan Amarta atau Kleringan yang lalu lintasnya kini dibuka dua arah dari barat dan timur.

Lampu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) dipasang di persimpangan Kleringan untuk mengatur arus kendaraan bermotor.

Kendaraan bermotor dari arah Kotabaru (timur) ke kawasan Malioboro (barat) akan dialihkan melewati Jalan Abu Bakar Ali tanpa melewati Jembatan Kewek.

Sedangkan kendaraan dari Jalan Margo Utomo untuk ke kawasan Malioboro kini juga tak bisa berbelok ke selatan langsung ke Jalan Abu Bakar Ali. Pengendara akan diarahkan ke timur terlebih dahulu dan mengitari kawasan Stadion Kridosono sebelum bisa melewati Jalan Abu Bakar Ali.

2. Berlaku kondisional, pasang portal buat halau kendaraan besar

Pemasangan portal batas tinggi kendaraan di Kotabaru, Rabu (10/12/2025) untuk mengantisipasi penutupan Jembatan Kewek. (IDN Times/Febriana Sinta)

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menuturkan, penutupan akses ini berlaku kondisional karena pihaknya juga tak menutup mata akan potensi kepadatan lalu lintas imbas rekayasa jalan dan pemasangan APILL di Kleringan.

Artinya, dalam situasi tertentu, semisal terjadi penumpukan kendaraan, bukan tidak mungkin akses Jembatan Kewek dibuka sementara untuk sepeda motor atau kendaraan roda empat bertonase rendah.

Pemakaian Jembatan Kewek untuk kendaraan bermotor dalam situasi ini selain itu hanya dikhusukan untuk lajur kiri saja yang struktur fisiknya dinilai masih cukup kuat.

"Kalau di situ (simpang Kleringan) macet, kemudian (kendaraan dari barat) terlalu panjang mengekornya sampai Mangkubumi, yang di sini (dari timur) mungkin bisa sampai Kridosono kalau dalam keadaan overload kan ya itu kondisi yang harus diatasi," ujar Hasto, Rabu (10/12/2025).

Kata dia, sebelum rehabilitasi Jembatan Kewek benar-benar dieksekusi kemungkinan pada 2026 nanti, skema pengaturan lalu lintas macam ini bisa diberlakukan.

"Ya kalau ini dibangun tentu ditutup total pada saat dibangun. Sebelum dibangun tentu masih kita buka akses untuk kendaraan kecil," ujar Hasto.

Demi lebih mengantisipasi kepadatan di Simpang Kleringan, Pemkot Yogyakarta juga telah memasang portal di titik simpang Kridosono.

Portal ini membatasi kendaraan dengan ketinggian melebihi 3,45 meter. Armada besar dipastikan tak bisa melintas atau menuju ke Simpang Kleringan.

3. Rencana rekayasa lalin di Simpang Gramedia

Potret Jembatan Kewek Yogyakarta. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Pemkot Yogyakarta bersama kepolisian juga menyusun pengondisian di Simpang Empat Jenderal Sudirman atau Gramedia guna mengatur arus kendaraan yang menuju kawasan Malioboro via Kridosono.

Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Yuswanto Ardi mengatakan, dengan kondisi Jembatan Kewek yang ditutup, kepolisian memprediksi konsentrasi kendaraan di Jalan Margo Utomo akan berkurang. Pengendara diperkirakan akan memilih untuk melewati Persimpangan Gramedia ke selatan. Simpang Empat Jenderal Sudirman ini diprediksi akan jadi tumpuan atau tulang punggung lalu lintas.

Mempertimbangkan potensi penumpukan kendaraan di kawasan Stadion Kridosono, kepolisian pun berencana membuka akses kendaraan untuk melewati Simpang Empat Gramedia ke timur.

Artinya, Jalan Jenderal Sudirman di utara RS Bethesda atau selatan Galeria Mall nantinya akan dibuka dua arah.

"Di Simpang Gramedia nanti, kalau kita dari Jalan Cik di Tiro, itu nanti akan diperbolehkan belok ke kiri menuju ke arah timur apabila ruas yang menuju ke Kridosono mengalami kepadatan," kata Ardi.

Kata Ardi, Simpang Empat Galeria Mall ke arah selatan juga akan dibuka atau dibuat dua arah demi mengakomodir kendaraan dari arah barat dan timur. Pengendara yang hendak ke arah Malioboro akan diarahkan melintasi Flyover Lempuyangan lalu Simpang Empat Jalan Dr. Sutomo ke arah barat.

"Nah, jadi kesimpulannya adalah akan ada dua pintu masuk utama yang menuju ke kawasan area Malioboro, yang awalnya hanya pada di Abu Bakar Ali atau di Tetek ini, akan terbagi melalui area selatan, kemudian masuk ke jalan yang ada di bagian selatan, kemudian masuk ke kawasan area Malioboro," papar Ardi.

Jalur ini juga demi mengakomodir armada besar atau kendaraan dengan ketinggian melebihi 3,45 meter. Ardi mengingatkan, jembatan perlintasan kereta api di atas Jalan Abu Bakar Ali tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan-kendaraan yang memiliki ketinggian lebih dari itu

Editorial Team