Beberapa hal yang kemudian menjadi bahan evaluasi Sultan adalah masih adanya satu dua pengendara kendaraan bermotor yang kecele hendak memasuki kawasan Malioboro. Namun, ia tak terlalu mempermasalahkannya.
"Pengertian ditutup itu gak mesti gak boleh masuk," katanya. Dengan alasan itu pula, bahkan bisa jadi kajian kendaraan selain yang sudah diizinkan, bisa melewati kawasan Malioboro.
"Misalnya kalau ada bis turis mau nginep di Hotel Mutiara, bis bisa masuk gak. Kalau saya boleh, tapi ngedrop saja," imbuhnya. Tapi tetap membutuhkan waktu untuk menguji.
Mengenai sampah yang berserakan di jalan, Sultan berkata belum semua masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan. Sudah disediakan tempat pembuangan, tapi malah cari praktisnya. Seperti membuang sampah di sekitar pot tanaman hias.
"Saya ngambil sampah memang sengaja, dengan harapan banyak orang supaya lihat. Bahwa sampah di pinggir pun saya ambil. Nanti kalau diomongi nanti dikira ngajari," ujarnya.
Ditanya apakah ada rencana untuk menambah tempat sampah, Sultan punya jawaban sendiri. "Mungkin bukan tambah ya, saya khawatir mungkin Selasa Wage aktivitasnya juga tinggi mungkin gak cukup lagi tempat sampah itu," tuturnya.
Pernyataan Sultan berkaca pada antusiasme warga yang terlihat nyaris seharian ini. Sejak ditutup untuk kendaraan bermotor pukul 6 pagi tadi, kawasan Malioboro memang jadi ramai oleh pejalan kaki yang terlihat tumpah ruah ke jalan. Mereka terlihat asyik menikmati lengangnya jalanan sambil berswafoto atau bersepeda.
"Kalau tempat parkir itu pasti kurang. Itu jelas. Tapi kan ada waktu, dalam arti evaluasi," tegasnya.