Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)
Pada tahun 2021 ini, Pemda DIY sudah mengalokasikan sebanyak Rp340 miliar dari total Danais yang ada yaitu sebesar Rp1,3 triliun. Penggunaan ini digunakan untuk membantu penanganan dampak COVID-19. Jumlah tersebut, disebutkan naik kurang lebih tiga kali lipat dari tahun 2020 lalu, yaitu kurang lebih Rp100 miliar.
"Dari awal kami memang tidak langsung ke sana (penanganan COVID-19 secara langsung)," terang Aris.
Aris menjabarkan penggunaan danais secara tidak langsung mengarah kepada penanganan di saat pandemik. Beberapa program yang telah dilakukan dengan menggunakan Danais adalah, industri kreatif dan pengembangan wira usaha. Misalnya ada pamerannya, biofarma, ada juga alat seni gamelannya. Ada juga Kube Lestari Budaya, yaitu kelompok ekonomi usaha bersama bersama Dinas Sosial, pemberian ekspresi ruang seni.
"Apakah ini dikategorikan dengan pemulihan dan pemberdayaan rakyat, ini bisa didiskusikan bersama. Tapi ini juga membantu misalnya proses membuat gamelan, apakah ini bisa dikategorikan membantu atau pemulihan ekonomi, bisa didiskusikan," ujar Aris.
Selain beberapa hal di atas, Aris menyebutkan dari Danais, Pemda DIY telah membuat program digitalisasi dengan cara memfasilitasi 71 UMKM untuk pemberian WIFI gratis, publik serta untuk objek wisata. Termasuk untuk keperluan daring anak sekolah dengan menyediakan 49 titik di area blind spot.
"Jadi memang banyak yang kita coba sajikan, tapi kami punya kelemahan untuk publikasi,' kata Aris.
Untuk dana kesehatan terdapat anggaran Rp1.7 miliar, untuk pembinaan kesehatan tradisional di pusat layanan kesehatan, sosialisasi biofarmaka dan nilai kesehatan tradisional.
"Salah satunya adalah jamu Jogorogo yang saat ini masih tujuh dusun yang mengembangkan, tapi mohon maaf konsentrasi ini baru di kabupaten Bantul."