ilustrasi ibu hamil (unsplash.com/freestocks)
Kelompok masyarakat tertentu diketahui memiliki risiko lebih tinggi terhadap dampak radiasi, seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia. “Anak-anak masih dalam tahap pembentukan sistem imun, sedangkan ibu hamil memiliki daya tahan tubuh yang menurun. Jika paparan terjadi pada trimester pertama, saat organ janin mulai terbentuk, dampaknya bisa mengganggu perkembangan organ,” papar dr. Ana.
Ia menuturkan, setiap organ tubuh memiliki tingkat kepekaan berbeda terhadap paparan radiasi. Jaringan yang aktif membelah seperti sumsum tulang, kelenjar tiroid, ovarium, dan prostat merupakan bagian yang paling rentan mengalami kerusakan, bahkan pada paparan rendah.
Karena itu, langkah cepat dan tepat perlu dilakukan jika ditemukan indikasi paparan radiasi. Proses isolasi dan dekontaminasi menjadi tahap awal yang penting untuk mencegah penyebaran lebih luas, diikuti dengan pemeriksaan medis serta pemantauan dosis radiasi pada korban.
“Pekerja yang berpotensi terpapar radiasi seharusnya menggunakan alat pemantau dosis seperti film badge. Alat ini mencatat jumlah paparan yang diterima dan harus dievaluasi secara rutin agar risiko kesehatan jangka panjang bisa ditekan sedini mungkin,” tegasnya.