Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi TPS. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Sleman, IDN Times - Pemilihan Lurah (Pilur) di Kabupaten Sleman akan dilakukan pada 31 Oktober 2021 mendatang. Guna mencegah adanya klaster penularan COVID-19 menjelang maupun saat pelaksanaan Pilur, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (DPMK) Sleman bersama instansi terkait telah melakukan sejumlah antisipasi.

1. Kampanye dialogis maksimal diikuti 50 peserta

IDN Times/Hendra Simanjuntak

Plt Kepala DPMK Sleman, Budiharjo, mengatakan guna mencegah klaster penularan COVID-19, pihaknya telah menyampaikan kepada panitia bahwa pada masa kampanye nanti, kampanye dialogis maksimal diikuti 50 peserta.

"Sesuai Instruksi Kemendagri," ungkapnya pada Sabtu (23/10/2021).

2. Buat undangan secara berjenjang

foto hanya ilustrasi (unsplash.com/morningbrew)

Pada saat pelaksanaan Pilur, selain telah mengatur sarana prasarana pendukung protokol kesehatan, DPMK juga membuat undangan berjenjang untuk para pemilih. Di mana untuk jam pilih telah ditentukan agar tidak ada kerumunan.

"Pada hari H-nya (pemungutan suara) kami membuat undangan secara berjenjang jamnya (bergiliran). Pengunjung antre di tempat yang disediakan, pakai sarung tangan plastik, 3M 3T tetap dilaksanakan," paparnya.

3. Akan terjunkan tim kesehatan

Default Image IDN

Sementara itu, dari Satuan Tugas Pencegahan COVID-19 juga akan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Pilur. Salah satunya saat kampanye, ketika diketahui ada calon lurah yang melanggar protokol kesehatan, maka dari Satgas Kalurahan dan Satgas Kapanewon akan bergerak menanganinya sesuai kategori dan ketentuan berlaku.

Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian dan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Novita Krisnaeni mengatakan, guna memastikan protokol kesehatan saat pelaksanaan Pilur dilaksanakan dengan tertib, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman juga akan menerjunkan tim ke lapangan. Menurut Novita, bagi petugas KPPS sendiri, saat ini juga sudah diberikan vaksinasi dosis kedua.

"Dengan melakukan vaksinasi bagi seluruh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara," katanya.

Editorial Team