potret Jenderal Soedirman (sejarah-tni.mil.id)
Beberapa nilai utama kepemimpinan Jenderal Soedirman dan relevansinya dengan konsep pertahanan serta keamanan maritim antara lain, patriotisme-nasionalisme yang tinggi; keberanian dan keuletan menghadapi tantangan; kemandirian dan keteguhan dalam prinsip; kesederhanaan dan kejujuran; ketekunan juga kedisiplinan; komitmen dan integritas; serta kerjasama atau sinergitas.
Menurut Djodi, dapat disimpulkan bahwa konsep pertahanan dan keamanan maritim berbasis filosofi kepemimpinan Jenderal Soedirman menekankan pentingnya integrasi antara aspek militer dan masyarakat dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah laut Indonesia.
Selain kepemimpinan adaptif yang mendorong inovasi dan memiliki kemampuan mengelola tantangan, nilai Jenderal Soedirman ini juga dapat diwujudkan melalui sinergi antar instansi. Di mana TNI AL jadi penggerak utama dalam melibatkan masyarakat pesisir dalam upaya menjaga kedaulatan.
"Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu pilar penting dalam kepemimpinan Jenderal Soedirman. Jenderal Soedirman percaya bahwa rakyat adalah kekuatan utama dalam perjuangan. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat pesisir untuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan laut sangat diperlukan," paparnya.
Penguatan kapasitas TNI AL sebagai bagian dari kemandirian dan kekuatan maritim adalah perwujudan nilai berikutnya. Penguatan ini mulai dari modernisasi sistem persenjataan, hingga pengembangan infrastruktur serta teknologi.
"Kemudian pendidikan dan pelatihan merupakan elemen kunci dalam meningkatkan kapasitas dan efektivitas lembaga penegak hukum maritim di Indonesia. Pendidikan dan pelatihan merupakan fondasi penting dalam memperkuat keamanan maritim Indonesia. Pendidikan mengenai pentingnya keamanan maritim harus dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang peran mereka dalam menjaga keamanan laut," ujarnya.