Departemen Seni dan Budaya atau Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhamardawa Kraton Yogyakarta rencananya akan menyajikan tari putra gagah, yaitu Beksan atau Tari Lawung yang diikuti 36 penari.
Tarian ini, sebagaimana Penghageng KHP Kridhamardawa, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro jelaskan, merupakan karya dari Sri Sultan Hamengku Buwono I.
"Kami sudah menyiapkan tema tentang Sri Sultan Hamengku Buwono I. Jadi karya-karya yang ditampilkan dan benda-benda, cerita yang akan ditampilkan berasal dari Sri Sultan Hamengku Buwono I," kata KPH Notonegoro saat sesi jumpa pers di Kagungan Dalem Bangsal Kraton Yogyakarta, Rabu (4/9).
Tema ini, lanjut KPH Notonegoro, memang sarat dengan semangat keprajuritan. Maka dari itulah dipilih Beksan Lawung yang memiliki unsur heroik, patriotik, dan berkarakter maskulin.
Beksan Lawung ini sendiri menggambarkan adu ketangkasan prajurit yang terinspirasi dari Watangan atau latihan ketangkasan berkuda dan mengayunkan tombak. Biasanya dilakukan oleh Abdi Dalem Prajurit masa lalu.