I Putu Gede Siapkan Tiga Langkah Tangani PSS Sleman

22 Des 2021, 21:17 WIB

Pelatih PSS Sleman, I Putu Gede. Instagram/pssleman

Sleman, IDN Times - I Putu Gede langsung memimpin latihan pemain PSS Sleman seusai ditunjuk sebagai pelatih kepala tim Laskar Sembada. I Putu Gede langsung tancap gas mempersiapkan tim untuk putaran kedua BRI Liga 1 Indonesia 2021/2022 dengan tiga hal khusus yang telah disiapkan.

“Pertama, mengembalikan dahulu pola permainan ciri khas PSS Sleman. Hal ini sudah menjadi gambaran awal ketika saya datang ke sini. Jadi modalnya sudah ada, para pemainnya juga sudah ada. Setelah dua kali dalam latihan saya melihat potensinya ada,” kata I Putu Gede, Selasa (21/12) di mess PSS.

1. Putu Gede bangun kepercayaan diri pemain

Pelatih PSS Sleman, I Putu Gede. Instagram/pssleman

Selain mengembalikan pola permainan PSS, mantan pemain Persebaya Surabaya itu akan fokus pada kedalaman materi pemain. Putu Gede juga akan membangun kepercayaan diri para pemain.

“Saat ini yang dibutuhkan dari PSS ialah satu pemahaman visi bermain karena hal tersebut sangat penting dan kembali ke poin pertama tadi, yakni mengembalikan pola permainan ciri khas PSS Sleman,” ujarnya.

2. Waktu persiapan PSS mepet

Latihan PSS Sleman (pssleman.id)

I Putu Gede mengakui saat ini kurang ideal untuk mempersiapkan sebuah tim. PSS hanya mempunyai waktu dua minggu.

“Waktu dua pekan, efektif kita gunakan hanya 10 hari saja. Ada satu hal yang membuat saya optimis dan yakin dengan kondisi saat ini, yakni potensi dari para pemain. Saya melihatnya bisa dan yakin mereka bisa mengangkat performa tim,” ujarnya.

Hanya, ia akan berusaha semaksimal mungkin membentuk tim yang kuat. “Kiat kami di jajaran pelatih, yakni melakukan efiesiensi waktu dengan memadatkan serta memendekan periode latihan dan semua bisa berjalan,” imbuhnya.

Meski waktu persiapan mepet, I Putu Gede menargetkan posisi PSS harus lebih baik dari putaran pertama. “Sebagai motivasi serta keinginan pribadi, saya menginginkan PSS Sleman berada di papan atas,” kata mantan pelatih Persekat Tegal tersebut.

3. Pertandingan liga 1 lebih banyak gunakan taktik

Penjaga gawang PSS Sleman Miswar Saputra (kanan) berusaha memangkap bola dengan dihadang pemain PSM Makassar Yakob Sayuri (kedua kanan) pada Pertandingan perebutan tempat ke tiga Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (24/4/2021). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Putu Gede punya pengalaman menangani tim Liga 1 yakni Perseru Serui. Dengan pengalaman itu, ia menjelaskan atmosfer Liga 1 berbeda dengan level kompetisi di bawahnya.

“Liga 1 sangat berbeda, banyak taktikal yang berbicara serta perkembangan sangat cepat dibandingkan dengan musim 2019. Musim ini banyak pelatih asing yang membawa karakter tim masing-masing, ini sangat bagus untuk perkembangan sepak bola di Indonesia. Selain itu banyak muka baru pemain asing di kompetisi ini,” kata I Putu Gede.

Dengan kondisi tersebut I Putu Gede merasakan tantangan yang lebih kompetitif. “Selisih poin antar kontestan jaraknya sangat dekat di klasemen. Inilah yang membuat persaingan sangat ketat dan ini bagus buat saya dan PSS Sleman,” katanya.