Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi dropping air bersih kepada warga. (IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - Hujan yang turun di Kabupaten Bantul saat ini belum merata ke seluruh wilayah, sehingga daerah yang mengalami kekeringan masih mengandalkan bantuan dropping air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul.

1. BPBD Bantul gunakan dana tak terduga Rp40 juta untuk dropping air bersih‎

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto. IDN Times/Daruwaskita

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto mengatakan anggaran rutin untuk dropping air dalam APBD murni telah habis sehingga BPBD menggunakan dana tak terduga yang telah mencapai lebih dari Rp40 juta.

"Saat ini status tanggap darurat kekeringan masih diberlakukan di Bantul sehingga BPBD masih bisa menggunakan dana tak terduga untuk bantuan dropping air bersih," katanya, Sabtu (30/11).

2. Daerah yang kekeringan meliputi perbukitan Srimartani hingga Srimulyo‎

Ilustrasi daerah perbukitan. IDN Times/Rangga Erfizal

Daerah yang mengalami bencana kekeringan juga semakin meluas akibat hujan yang ditunggu-tunggu tidak juga turun merata.

"Daerah yang membutuhkan dropping air bersih tersebar di wilayah perbukitan, di antaranya Desa Srimartani, Wukirsari hingga Srimulyo," ungkapnya.

3. Dropping air bukan solusi atasi bencana kekeringan‎

Bupati Bantul Suharsono (kanan) secara menyalurkan air bersih. IDN Times/Daruwaskita

Diakui Dwi, dropping air bukan solusi jangka panjang, namun hal ini menjadi pekerjaan rutin dari BPBD setiap musim kemarau panjang. Solusinya adalah mencari titik mata air yang bisa dibuat sumur bor sehingga airnya bisa dialirkan ke warga yang membutuhkan.

"Sesuai instruksi bupati, kita akan berusaha mencari titik mata air yang nanti bisa diambil airnya dengan mesin pompa dan disalurkan kepada warga," terangnya.‎

Editorial Team