Tetap Panen, Ini Penyebab Produksi Padi Tidak Terpengaruh Kemarau

Gagal panen terjadi di daerah dataran tinggi

Yogyakarta, IDN Times- Curah hujan mulai berkurang memasuki musim kemarau. Kendati demikian, tidak semua wilayah produsen padi di Yogyakarta mengalam gagal panen akibat kekeringan.

Bahkan, sejumlah petani di Kota Yogyakarta justru menanam padi memasuki masa panen di awal musim kemarau. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengungkapkan berkurangnya curah hujan saat ini dinilai tidak memengaruhi hasil panen.

Baca Juga: 5 Ton Benih Padi Tahan Kering Disalurkan ke Petani di DIY

1. Tidak ada gagal panen di awal kemarau

Tetap Panen, Ini Penyebab Produksi Padi Tidak Terpengaruh KemarauIDN Times/Toni Kamajaya

Sugeng mengatakan lahan pertanian di Kota Yogyakarta memiliki luas yang terbatas. Namun, musim kemarau yang tengah berlangsung tidak memberikan pengaruh terhadap produksi pertanian.

"Banyak petani yang sudah panen padi di awal musim kemarau. Tidak ada yang gagal panen," ujar Sugeng seperti dari Antara, Selasa (9/7).

Lebih lanjut Sugeng memaparkan saat ini banyak petani yang memilih memanfaatkan lahan sawah untuk ditanami dengan tanaman lain, terutama jenis tanaman yang tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak.

"Ada juga yang masih belum ditanami. Tetapi, untuk kebutuhan air melalui irigasi masih cukup. Air di irigasi juga masih mengalir," kata Sugeng.

Dalam setahun, kata Sugeng, petani di Yogyakarta biasanya hanya menanam padi sebanyak dua hingga maksimal tiga kali. Sedangkan pada musim tertentu, lahan akan digunakan untuk menanam tanaman lain, yang disesuaikan dengan kondisi musim.

2. Bantul masih surplus padi

Tetap Panen, Ini Penyebab Produksi Padi Tidak Terpengaruh KemarauIDN Times/Andra Adyatama

Sementara itu, kondisi berbeda terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bantul yang mengalami puso akibat kekeringan. Kendati demikian, Kepala Seksi (Kasi) Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan, Bantul, Umi Fauziyah memastikan ketersedian pangan, dalam hal ini beras tidak terpengaruh.

"Tidak terpengaruh, karena produksi padi secara umum di Bantul selalu surplus menurut perhitungan kami," ujar Umi.

3. Hanya 93 hektare lahan pertanian yang gagal panen

Tetap Panen, Ini Penyebab Produksi Padi Tidak Terpengaruh Kemarauhttps://rmol.co/read/2017/07/19/299693/

Berdasarkan laporan yang masuk, Umi memaparkan, lahan pertanian padi yang mengalami gagal panen karena kesulitan air irigasi seluas 93 hektare. Lahan pertanian tersebut tersebar di empat kecamatan. Lahan pertanian dengan kasus gagal panen terluas yakni di Kecamatan Dlingo dengan luasan mencapai 85 hektare.

Umi menambahkan dalam setahun Bantul hanya membutuhkan luas panen sekitar 20.000 hektare guna memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat Bantul. Saat ini semua petani di 17 kecamatan di Bantul rerata per tahun mampu memanen sekitar 30.000 hektare.

"Per tahun [petani] kami bisa panen padi sekitar 30.000 hektare. Kalau ini hanya 93 hektare [padi gagal panen] masih sangat kecil dan dipastikan tidak berpengaruh terhadap produksi secara umum," jelas Umi.

4. Sawah yang kekeringan berlokasi di dataran tinggi

Tetap Panen, Ini Penyebab Produksi Padi Tidak Terpengaruh Kemarauhttps://medium.com/@melanardiansyah98/pembangunan-pertanian-untuk-pengentasan-kemiskinan-indonesia-6dfab829fa15

Kasi Pemasaran dan Pengolahan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, Aribowo mengatakan sawah-sawah yang mengalami kekeringan karena kemarau berada di daerah dataran tinggi. Di mana, daerah tersebut memang memiliki sedikit ketersediaan air.

Sehingga, lahan pertanian yang gagal panen di Kecamatan Dlingo, Pajangan, Imogiri dan sebagian kecil wilayah Kasihan tidak memberikan pengaruh besar terhadap produktivitas padi di Bantul. Pasalnya, keempat kecamatan tersebut rerata hanya memproduksi 5 ton gabah panen per hektare.

"Di daerah tersebut, memang produktivitas padi tidak tinggi, biasanya hanya berkisar 5 ton per hektare. Apabila dikalikan 93 hektare, hanya sekitar 460 ton padi yang gagal panen saat ini," jelas Aribowo.

Baca Juga: 6 Manfaat Ajaib Beras Merah bagi Tubuh yang Sering Disepelekan Orang

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya