Jadikan Yogyakarta Kota Budaya Dunia Lewat Jogja Cross Culture 2019

Jangan sampai lupa acaranya tanggal 3-4 Agustus 

Yogyakarta, IDN Times- Keinginan untuk merangkum dan menampilkan produk lintas budaya yang dimiliki Yogyakarta, Pemerintah Kota bersama Dinas Kebudayaan Yogyakarta, akan menggelar Jogja Cross Culture 2019, pada tanggal 3-4 Agustus 2019. Acara akan dipusatkan di kawasan Titik Nol Yogyakarta.

"Misinya [Jogja Cross Culture] ini menjadikan Yogyakarta sebagai Kota Budaya Dunia," ungkap Wakil Walikota Heroe Purwadi dalam Jumpa Pers Jogja Cross Culture di Dinas Kominfo Kompleks Balaikota Yogyakarta, Selasa (30/7).

1. Menuju Kota Budaya Dunia

Jadikan Yogyakarta Kota Budaya Dunia Lewat Jogja Cross Culture 2019Instagram.com / humasjogja

Heroe mengatakan lintas budaya yang ada di Kota Yogyakarta telah ada sejak lama. Hal itu bisa dilihat dari seni-seni tradisi yang bercampur dengan budaya dari luar Yogyakarta.

"Yogyakarta sebagai ibukota kebudayaan menjadi tajuk yang akan kami angkat dari kegiatan ini," ujar Heroe.

Selama ini, Yogyakarta masih menjadi kota budaya yang paling diminati. Tak heran, jika pada 2018, dalam Forum Asean Ministers Responsible for Culture and Art, Kota Yogyakarta dikukuhkan sebagai Kota Budaya Asean periode 2018-2020.

Baca Juga: Ingin Lihat Pameran ARTJOG MMXIX, Perhatikan Dulu Tata Tertib Ini, Ya!

2. Menunjukkan karakter kuat dari Yogyakarta

Jadikan Yogyakarta Kota Budaya Dunia Lewat Jogja Cross Culture 2019Doc/Holy Kartika N.S

Pengakuan internasional sebagai Kota Budaya Asean membuat Yogyakarta tidak lagi hanya dipandang sebagai aset budaya nasional. Akan tetapi, membuat Yogyakarta ditempatkan sejajar dengan kota budaya lain di dunia.

"Yogyakarta bisa menyerap banyak nilai-nilai seni tradisi budaya yang beragam, tapi tetap bisa menjaga nilai-nilai yang telah dimiliki. Dengan acara ini, diharapkan menjadi kekuatan kota ini dalam menunjukkan karakter Yogyakarta-nya," jelas Heroe.

Program Director Jogja Cross Culture, RM Altiyanto Henryawan menambahkan Jogja Cross Culture 2019 menjadi pilot project dari upaya memperkenalkan produk lintas budaya yang dimiliki Yogyakarta. Ke depannya, kegiatan ini akan menjadi agenda rutin mulai 2020 mendatang.

"Di tahun depan, diharapkan Jogja Cross Culture ini bisa menjadi sebuah program kebudayaan yang ikonik bagi Yogyakarta. Lewat acara ini nantinya akan merangkum bentuk-bentuk cross culture Yogyakarta dari awal terbentuknya kota ini sampai kekinian," jelas Altiyanto.

3. Gerakan budaya seluruh elemen masyarakat Yogyakarta

Jadikan Yogyakarta Kota Budaya Dunia Lewat Jogja Cross Culture 2019instagram.com/kratonjogja/

Program Jogja Budaya adalah sebuah gerakan berbasis budaya dan mengusung semangat Gandeng Gendong yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Gandeng Gendong adalah perwujudan filosofi gotong royong berbagai elemen masyarakat yang terbagi menjadi 5 K, yakni Kota, Kampung, Kampus, Komunitas dan Korporat.

"Khususnya bagi Yogya, elemen ini ditambah dengan satu lagi elemen yang sakral yaitu Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat," ungkap Altiyanto.

Sejak awal, program ini dikonsep menjadi gerakan budaya di seluruh elemen masyarakat. Kesadaran yang terbentuk bahwa budaya bukanlah sebuah komoditas. Gerakan pembinaan dan penguatan budaya di kelompok-kelompok inilah yang sebenarnya menjadi focal point.

"Istimewanya lagi, di Yogya terjadi saling silang budaya sejak awal berdirinya Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat dan semuanya mampu berkembang dan bersanding. Inilah kemudian menciptakan sebuah melting pot budaya dalam satu kota. Tepat kiranya, Yogya menjadi bagian dari Kota Budaya Dunia" imbuh Altiyanto.

Baca Juga: Kemenag Gelar Sidang Isbat 1 Agustus untuk Tentukan Idul Adha

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya