Vaksin PMK untuk Bantul Diprioritaskan ke 6 Kapanewon

Bantul, IDN Times - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul menerima 300 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dari jumlah tersebut 50 dosis vaksin PMK akan diberikan kepada kelompok ternak Pandan Mulyo, di Kapanewon Srandakan. Sedangkan 250 dosis lainnya akan diberikan kepada peternak atau kelompok ternak yang ada di Kapanewon Pandak, Pajangan, Kasihan dan Kapanewon Sanden.
"Jadi 300 dosis vaksin PMK ini akan kita berikan untuk ternak di 6 kapanewonan di wilayah Bantul barat kecuali Kapanewon Sedayu karena masuk dalam wilayah zona orange atau mendekati zona merah," kata Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, saat launching vaksinasi PMK di Kandang Ternak Pandan Mulyo, Padukuhan Ngentak, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, Rabu (29/6/2022).
1. Sasaran vaksinasi untuk daerah zona hijau PMK

Menurut Joko Waluyo, sasaran vaksin diutamakan pada ternak sapi perah kemudian menyusul pada ternak yang masuk zona hijau penularan PMK atau yang minim terjadi kasus penularan wabah PMK.
"Kalau kapanewon di Bantul barat ini masih banyak yang zona hijaunya, hanya Kapanewon Sedayu yang masuk zona orange," ujarnya.
2. Kapanewon zona merah PMK bertambah 1

Joko menjelaskan, jumlah kapanewon di Bantul yang masuk zona merah juga bertambah menjadi 7 kapanewon dari sebelumnya hanya 6. Semuanya Berada di wilayah Bantul bagian timur.
"Kapanewon yang masuk zona merah PMK di antaranya Kapanewon Pleret, Piyungan, Banguntapan, Jetis, Pundong dan Kretek. Jadi lebih dari 2.242 ternak yang terpapar PMK terbanyak di wilayah Bantul timur. Jadi Bantul timur masuk zona merah," tandas Joko Waluyo.
3. Pemkab Bantul berharap distribusi vaksin PMK diperbanyak

Sementara Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo mengatakan sejak wabah PMK merebak pada bulan Mei 2022, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sudah diminta untuk turun langsung kepada peternak untuk memastikan kondisi ternak milik masyarakat dan juga melakukan sosialisasi serta melakukan pengobatan.
"Jumlah ternak sapi di Bantul lebih dari 72 ribu ekor sedangkan vaksin yang tersedia hanya 300 dosis. Harapan saya untuk tahap kedua seandainya vaksin itu kembali turun dari pemerintah pusat, saya mohon Bantul juga diprioritaskan. Tidak hanya sapi perahnya saja, apalagi Bantul itu daerah hilir yang juga rawan terpapar wabah PMK dan mendapatkan perhatian khusus," katanya.
Menjelang Idul Adha, Joko juga berpesan kepada panewu, lurah, dukuh hingga masyarakat jika menemukan adanya ternak kurban yang dijual pedagang mengalami gejala mirip PMK agar segera dilaporkan kepada pihak terkait, Puskeswan setempat atau DKPP.
"Kalau di jalan menemukan pedagang hewan kurban dan ternaknya yang dijual mengalami gejala mengarah ke PMK segera lapor sehingga segera bisa ditangani agar tidak menyebar,"ucapnya.