Mahasiswa UMY Gelar Simulasi Evakuasi Gempa dan Tsunami

Praktikkan ilmu yang didapat di kelas langsung ke lapangan

Bantul, IDN Times - ‎Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mengadakan simulasi evakuasi gempa dan tsunami. Kegiatan ini berlangsung di Pantai Cemara Sewu, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul pada Kamis (14/7/2022).

Simulasi evakuasi gempa dan tsunami ini merupakan tindak lanjut mata kuliah kebencanaan di prodi Ilmu Pemerintahan UMY yang didapat di kampus dan mengaplikasikannya langsung di lapangan sehingga mahasiswa tidak hanya dapat teori semata.

1. Mahasiswa harus tahu apa yang akan dikerjakan ketika bencana terjadi‎

Mahasiswa UMY Gelar Simulasi Evakuasi Gempa dan TsunamiDosen Ilmu Pemerintahan UMY Sakir R Wijaya. (IDN Times/Daruwaskita)

Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan Fisipol UMY, Sakir Ridho Wijaya, mengatakan simulasi evakuasi gempa dan tsunami ini diharapkan mahasiswa yang telah mendapatkan teori tentang kebencanaan di kelas, namun demikian mahasiswa juga tahu ketika terjadi bencana, bagaimana mengevakuasi diri sendiri, orang lain sehingga lebih pada ketrampilan atau kompetensi dari mahasiswa tersebut.

"Jadi hari ini ada 46 mahasiswa dari dua kelas yang hari ini mengikuti simulasi evakuasi bencana gempa dan tsunami di Pantai Cemara Sewu ini,"ungkapnya, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga: Lazismu UMY Khitankan 130 Anak di Yogyakarta

2. Para mahasiswa baru pertama kali mendapatkan pelatihan

Mahasiswa UMY Gelar Simulasi Evakuasi Gempa dan TsunamiMahasiswa Ilmu Pemerintahan UMY.(IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Sakir, Bantul dipilih sebagai tempat simulasi evakuasi bencana gempa dan tsunami karena selama ini pihaknya sudah berkolaborasi dengan BPBD Bantul. Apalagi sebagian mahasiswa yang mengikuti simulasi berasal dari daerah pesisir yang memiliki potensi bencana seperti di Bantul.

"Para mahasiswa ini juga belum pernah mendapatkan pelatihan simulasi evakuasi bencana tsunami dan ini pertama kali pelatihan dan pengalaman yang sangat baik bagi mahasiswa," ucapnya.

"Jadi kalau mereka tinggal di daerah pesisir namun tak pernah mendapatkan pelatihan evakuasi bencana tsunami kan sangat repot ke depannya," imbuhnya.

3. Mahasiswa diharapkan menyebarkan ilmu yang didapat tentang kebencanaan ke masyarakat

Mahasiswa UMY Gelar Simulasi Evakuasi Gempa dan TsunamiIlustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan pelatihan evakuasi bencana gempa dan tsunami yang diperoleh ini, lanjut Sakir, mahasiswa diharapkan bisa menyebarluaskan pengetahuan yang didapat kepada masyarakat di tempat asalnya.

Dalam pelatihan ini, para mahasiswa juga dibagi dalam beberapa kelompok mewakili pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, wisatawan (pentahelix) sehingga ke depannya ketika mahasiswa telah lulus bekerja di pemerintahan bisa membuat sebuah perencanaan atau kebijakan terkait pra-bencana, saat bencana hingga pasca-bencana. 

Kemudian ketika menjadi masyarakat umum maka bisa mengetahui tanda-tanda akan terjadi tsunami, ketika terjadi bencana tsunami harus bertindak seperti apa.

"Jadi para mahasiswa ini kita bagi dalam beberapa tim untuk menjadi pemerintah, masyarakat, wisatawan, media hingga pengusaha. Harapannya ketika sudah lulus bisa mengaplikasikan ilmu yang didapatnya ketika terjadi bencana gempa dan tsunami," tuturnya.

4. Mahasiswa bisa memberikan informasi kebencanaan kepada masyarakat‎

Mahasiswa UMY Gelar Simulasi Evakuasi Gempa dan TsunamiM. Miftahul Ahsan mahasiswa UMY (IDN Times/Daruwaskita)

Sementara, salah satu mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan UMY, Muhammad Miftahul Ahsan, mengatakan lewat kegiatan simulasi ini, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu atau teori di kelas langsung ke lapangan. Jika sudah lulus kuliah, ketika bekerja di pemerintahan, menjadi anggota FPRB, atau bahkan menjadi pengusaha, mereka bisa berpartisipasi dalam penanganan bencana gempa dan tsunami.

"Indonesia kan merupakan zona merah bencana gempa bumi dan tsunami, sehingga kita harus peduli tentang kesiapsiagaan tentang bencana," katanya.

"Mahasiswa juga sebagai salah pihak yang dapat menyampaikan informasi kesiapsiagaan kepada masyarakat karena tidak bisa semua orang bisa sekolah hingga tingkat perguruan tinggi," tambahnya.

Baca Juga: Ubur-ubur Beracun Jadi Ancaman Wisatawan di Pantai Bantul

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya