Sebagian Besar Kebakaran di Kabupaten Bantul Dipicu Kesalahan Manusia

Selama 2023 sudah terjadi 44 kasus kebakaran

Bantul, IDN Times -Sebanyak 44 kasus kebakaran terjadi di Kabupaten Bantul sejak bulan Januari 2023 hingga bulan Mei 2023.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyatakan kebakaran mayoritas terjadi karena kelalaian manusia.

1. Pada bulan Mei terjadi enam kali kebakaran‎

Sebagian Besar Kebakaran di Kabupaten Bantul Dipicu Kesalahan ManusiaIlustrasi kebakaran.(Dok.BPBD Bantul)

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Bantul, Irawan Kurnianto mengatakan selama bulan Mei terhitung hingga tanggal 17/5/2023 sudah terjadi enam kejadian kebakaran. Kebakaran paling baru terjadi di Jalan Soragan Griya Dorangan A-1, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan pada Selasa (16/5/2023) kemarin.

Akibat kejadian tersebut pemilik rumah mengalami kerugian hingga Rp30 juta. "Hingga pertengahan bulan Mei ini saja sudah enam kali kejadian kebakaran," katanya, Rabu (17/5/2023).

2. Kejadian kebakaran terbanyak terjadi di bulan Februari

Sebagian Besar Kebakaran di Kabupaten Bantul Dipicu Kesalahan ManusiaPabrik garmen di Bantul kebakaran.(Dok.BPBD Bantul)

Irawan merinci dari 44 kejadian kebakaran di Bantul, sebanyak 10 kejadian terjadi di bulan Januari, 11 kejadian di bulan Februari, dan di bulan Maret tujuh kejadian. Kemudian, bulan April terjadi 10 kebakaran.

"Kebakaran terjadi karena kelalaian manusia seperti konsleting listrik hingga kompor atau tungku yang dibiarkan masih menyala," ungkapnya.

Baca Juga: Bertaruh Nyawa saat Bekerja, Petugas Kebakaran hanya Digaji Rp2 Juta

3. Kerugian terbesar akibat kebakaran mencapai Rp 779 juta

Sebagian Besar Kebakaran di Kabupaten Bantul Dipicu Kesalahan ManusiaIlustrasi Kebakaran (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, untuk kerugian akibat kebakaran, Irawan mengatakan pada bulan Februari mencapai Rp 779 juta, bulan April Rp 115 juta, Januari Rp 64,4 juta dan bulan Maret Rp 30,7 juta.

"Paling besar kerugian akibat kebakaran terjadi di bulan Februari. Untuk korban meninggal nihil dan korban luka bakar ada satu orang di bulan Maret," ucapnya.

Irawan mengimbau memasuki musim kemarau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan kebakaran. Pencegahan yang bisa dilakukan di antaranya menggunakan peralatan listrik yang standar hingga tidak meninggalkan sumber api seperti kompor, tungku atau pembakaran sampah tanpa diawasi.

4. Kemarau panjang berpotensi meningkatkan kasus kebakaran

Sebagian Besar Kebakaran di Kabupaten Bantul Dipicu Kesalahan ManusiaBengkel motor di Bantul terbakar.(IDN Times/Daruwaskita)

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan memasuki musim kemarau potensi kebakaran meningkat. Apalagi kemarau tahun ini diprediksi lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Potensi kebakaran hampir merata di Bantul. Namun wilayah yang masuk zona merah kebakaran di antaranya Kapanewon Sewon, Pleret, Piyungan, Banguntapan, Imogiri, Pundong, Jetis, Pajangan, Bantul, Dlingo dan Kretek," ucapnya.

"Kita juga menyiapkan tujuh pos pemadam kebakaran yang dilengkapi dengan unit mobil damkar dan personel sehingga diharapkan respons time jika ada kebakaran lebih cepat dan bisa menekan kerugian lebih sedikit," ucapnya.‎

Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Rumah di Kasihan Bantul Terbakar

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya