Ratusan Ribu Anak di Bantul Jadi Sasaran Imunisasi Polio dan JE

Pemberian imunisasi vaksin baik polio maupun JE gratis

Intinya Sih...

  • Ratusan ribu anak di Bantul akan menerima imunisasi vaksin polio dan Japanese Encephalitis (JE) secara gratis.
  • Imunisasi polio dilakukan dua kali pada Juli dan Agustus, sementara JE diperkenalkan pada September hingga November.
  • Introduksi imunisasi radang otak dimulai 3 September hingga 31 Oktober dengan total target sebanyak 205.078 anak.

Bantul, IDN Times - Ratusan ribu anak di Kabupaten Bantul akan menerima imunisasi vaksin polio dan vaksin Japanese Encephalitis (JE), atau yang dikenal sebagai vaksin radang otak Jepang. Dinas Kesehatan Bantul menargetkan cakupan imunisasi ini mencapai 95 persen dari sasaran.

1. Waktu pelaksanaan imunisasi vaksin polio dan vaksin radang otak

Ratusan Ribu Anak di Bantul Jadi Sasaran Imunisasi Polio dan JEKepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Samsu Aryanto.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Samsu Aryanto, mengungkapkan bahwa imunisasi vaksin polio akan dilakukan dua kali pada bulan Juli dan Agustus. Sementara itu, imunisasi JE akan diperkenalkan dan dilakukan sepanjang bulan September hingga November.

"Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di 27 provinsi se-Indonesia. Di Kabupaten Bantul PIN Polio dilaksanakan dua putaran, dengan target anak berusia 0-7 tahun sebanyak 100.004,” katanya dalam acara Advokasi dan Sosialisasi Imunisasi Vaksin Japanese Encephalitis pada Kamis (5/7/2024).

"Putaran pertama imunisasi Polio digelar pada 23-29 Juli dan sweeping pada 30 Juli-3 Agustus. Putaran kedua digelar 6-12 Agustus dengan jadwal sweeping dari 13-17 Agustus," tambahnya lagi.

Samsu menambahkan bahwa introduksi imunisasi radang otak akan dimulai pada 3 September hingga 31 Oktober. Sasaran imunisasi ini adalah anak-anak berusia 9 bulan hingga sebelum 15 tahun, dengan total target sebanyak 205.078 anak.

"Sasarannya hampir dua kali lipat dengan sasaran imunisasi vaksin polio karena yang disasar anak usia 9 bulan hingga sebelum usia 15 tahun," ujarnya.

2. Imunisasi ditargetkan 95 persen

Ratusan Ribu Anak di Bantul Jadi Sasaran Imunisasi Polio dan JEIlustrasi suntikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam pelaksanaan pemberian vaksin baik polio maupun radang otak, imunisasi akan diberikan secara gratis di pos-pos imunisasi yang disediakan oleh Puskesmas. Pos-pos tersebut dapat berupa Posyandu atau titik-titik tertentu yang sudah ditentukan.

“Kami menargetkan mampu menembus 95 persen untuk masing-masing imunisasi. Ini mengingat Bantul sudah meraih Universal Child Immunization (UCI) atas cakupan imunisasi dasar sebesar 99 persen di 75 desa,” terangnya.

Lebih lanjut, Samsu mengatakan bahwa pelaksanaan imunisasi yang menyasar anak-anak usia sekolah juga memungkinkan diadakan di tempat pembelajaran. Mengingat saat pelaksanaan kedua program imunisasi tersebut, kegiatan belajar mengajar sudah dimulai pada 15 Juli.

Baca Juga: Pemkab Sleman Dorong Upaya Pencegahan Dini Polio

3. Imunisasi untuk kekebalan tubuh

Ratusan Ribu Anak di Bantul Jadi Sasaran Imunisasi Polio dan JEKepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Samsu Aryanto.(IDN Times/Daruwaskita)

Melalui sosialisasi yang digelar hari ini, Samsu menekankan pentingnya langkah ini sebagai antisipasi terhadap kemungkinan penolakan imunisasi oleh kelompok atau individu tertentu. Melibatkan semua stakeholder terkait, mulai dari TNI/Polri, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, sampai Kementerian Keagamaan, diharapkan jika ada penolakan, semua pemangku kepentingan terkait bisa melakukan pendekatan untuk mengingatkan betapa pentingnya kedua imunisasi ini.

“Perlu dipahami, imunisasi ini diberikan untuk memberi kekebalan tubuh pada kelompok usia tertentu akibat serangan virus. Jika nanti terpapar sakit, hanya terdampak gejala ringan saja,” jelasnya.

Samsu menambahkan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah ketiga yang dipilih oleh Kementerian Kesehatan untuk program introduksi imunisasi JE, setelah Bali pada tahun 2018 dan Kalimantan Barat pada tahun lalu.

“DIY dipilih karena, pertama sempat tercatat ada 13 penderita penyakit radang otak di media 2014-2021. Selain itu, cakupan imunisasi tertinggi secara nasional dibanding daerah lain menjadi pertimbangan penting introduksi imunisasi JE,” tuturnya.

Baca Juga: Guru Besar Bidang Kesehatan Anak UGM Ingatkan Bahaya Polio

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Jurnalis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya