Musim Hujan, Petani dan Pengepul Cabai di Bantul Gigit Jari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Hujan yang mengguyur terus menerus mengakibatkan kualitas panen cabai merah besar di lahan pasir menurun. Meski harga cabai merah besar di tingkat lelang masih laku Rp12 ribu per kilogram, petani khawatir ke depannya harga akan semakin terpuruk.
Di sisi lain, para pengepul juga berpikir ulang ketika hendak memborong panen cabai merah besar dari petani. Sebab, ketika dikirim ke pasar dan disortir, banyak cabai yang membusuk.
1. Cabai cepat membusuk, pengepul hanya kirim cabai untuk pasar lokal
Salah satu pedagang atau pengepul cabai merah besar di Kalurahan Srigading, Lusi, mengaku banyak cabai yang ditolak oleh pedagang saat disortir karena busuk.
"Saat musim hujan seperti ini kualitas cabai sangat buruk. Cabai terlalu banyak kadar airnya yang menyebabkan cabai pecah dan cepat membusuk," katanya, Selasa (18/10/2022).
Lusi mengatakan, dirinya tak lagi berani memasok cabai ke luar Jawa Tengah. Sebab, cabai yang dikirim dikhawatirkan sudah banyak yang membusuk ketika sampai di tujuan, sehingga akhirnya ditolak oleh pihak pedagang.
"Pengalaman saya, saat musim penghujan seperti ini ketika kirim cabai satu ton saja yang diterima di pasar hanya 500 hingga 700 kilogram. Sisanya ditolak karena membusuk," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata Lusi, dirinya hanya melayani pasaran lokal yakni Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Sementara untuk DKI Jakarta, Jawa Barat, ia sama sekali tidak berani mengirim dagangan. Apalagi mengirim dagangan cabai ke luar Sumatra.
"Sekarang saya hanya berani kirim lokalan saja, itu saja jumlahnya terbatas karena takut nombok banyak. Awal hujan kemarin saya sudah nombok puluhan juta akibat cabai busuk sampai di pasar dan tidak laku," ungkapnya.
Baca Juga: Siap Panen, Ratusan Hektare Tanaman Cabai di Bantul Mati
2. Petani dan pengepul cabai merugi meski harga cabai tinggi
Dengan pasokan cabai merah besar yang banyak membusuk akhirnya tidak laku dijual, menyebabkan pasokan cabai ke pasar berkurang yang otomatis menyebabkan harga cabai di pasaran saat musim penghujan melonjak.
"Jadi yang untuk itu pedagang di pasar, pengepul atau tengkulak merugi, petani juga merugi banyak. Meski jika dilihat harga cabai di pasaran cukup mahal," tandasnya.
"Jadi kalau ada petani cabai bicara pengepul dapat untung banyak karena harga cabai murah sementara di pasaran harganya mahal, itu salah. Yang untung tetap pedagang pasar karena mereka membeli cabai dalam kondisi masih bagus. Cabai yang busuk tidak mau beli," tambahnya lagi.
3. Petani akui hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan cabai cepat membusuk
Salah seorang petani cabai merah besar di lahan pasir Kalurahan Srigading, Juwari, mengaku pasrah dengan kondisi alam yang tak menentu. Intensitas hujan juga cukup lebat pada awal musim penghujan ini.
"Lha mau bagaimana lagi, ini risiko menanam cabai ketika memasuki musim hujan. Namun saya tak menyangka awal musim hujan, kok hujannya sudah intensitas tinggi," ucapnya.
Dengan intensitas hujan tinggi, tanaman cabai di lahan pasir masih bertahan hidup. Sebab tidak ada genangan air, namun hasil cabai kualitasnya rendah dan cepat membusuk sehingga harganya pun anjlok.
"Tapi saya bersyukur sudah petik lebih dari 10 kali sehingga masih mendapatkan harga cabai cukup tinggi. Istilahnya kalau saat ini petik cabai hanya untuk menambah untung saja. Semua biaya tanam hingga pemupukan dan penyemprotan sudah pulih semua," ujarnya.
Pensiunan ASN di Pemda DIY ini berharap intensitas hujan tidak selebat beberapa hari terakhir ini, sehingga kualitas cabai membaik.
"Tanaman cabai saya ini masih bisa petik lima hingga 10 kali lagi kalau cuaca normal (tidak hujan) dan masih jadi harapan mendapatkan tambahan keuntungan dari sisa petikan cabai," tandasnya.
Baca Juga: Harga Cabai Merah Besar di Bantul Terjun Bebas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.