Puncak HPN 2023, FPB Tanam Bibit Mangrove Bareng Wabup Bantul
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Forum Pewarta Bantul (FPB) melaksanakan sejumlah rangkaian acara dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023. Puncaknya pada hari Kamis (9/2/2023), FPB melakukan penanaman bibit mangrove di kawasan hutan Mangrove Padukuhan Baros, Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul.
Puncak peringatan HPN 2023 ini turut dihadiri Wakil Bupati Bantul, perwakilan dari POSAL Pantai Samas, Polsek Kretek, Lurah Tirtoharho, pengurus konservasi mangrove Baros, dan jurnalis yang tergabung dalam FPB.
1. Ingin bersinergi dengan media untuk meningkatkan kesejahteraan
Ketua Forum Pewarta Bantul, Sukro Riyadi, mengatakan jurnalis Bantul mengambil tema kemanusian dan lingkungan dalam peringatan HPN 2023. Tema ini diwujudkan dengan kegiatan donor darah bersama Polres Bantul, pemberian santunan kepada warga tidak mampu dan mengalami sakit, serta penanaman bibit pohon mangrove sebagai puncak HPN 2023.
"Harapannya apa yang dilakukan oleh FPB bisa bermanfaat bagi masyarakat luas dan khususnya penanaman bibit mangrove bisa menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk selalu peduli pada lingkungan yang telah memberi kehidupan bagi kita semua," katanya, Kamis (9/2/2023).
"Hari ini kita menanam ratusan bibit mangrove dengan harapan nantinya bisa tumbuh dan semakin memperbanyak tanaman mangrove dan bermanfaat bagi masyarakat di Baros dan sekitarnya," tambahnya.
Baca Juga: Viral Pernikahan Unik di Jogja, Usung Konsep Black Metal
2. Pemkab Bantul ingin bersinergi dengan media
Sementara Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo memberikan apresiasi atas kegiatan kemanusian dan penyelamatan lingkungan yang dilaksanakan oleh FPB Bantul yang selama ini juga memberikan dukungan bagi Pemkab Bantul dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bantul.
"Kami juga ingin selalu bermitra dengan rekan-rekan jurnalis di Bantul untuk bagaimana mencapai masyarakat Bantul yang lebih sejahtera, demokratis, dan berkeadilan," ucapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan untuk tidak lelah dalam upaya menyelamatkan lingkungan khususnya di kawasan mangrove Baros ini. Sebab tantangannya cukup besar mulai sering terjadinya abrasi yang disebabkan oleh banjir yang menyebabkan bibit mangrove yang ditanam mati.
"Saya berharap bibit mangrove yang kita tanam hari ini tumbuh dengan baik yang ke depannya bisa menjadi daya tarik wisatawan. Apalagi Bantul oleh Gubernur DIY dijadikan halaman mukanya (wajahnya) Yogyakarta," ujarnya.
3. Baru ada 3,5 hektare lahan yang ditanami mangrove
Sementara itu, Seksi Konservasi Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B), Wawan Widia Ardi Susanto, mengatakan luasan lahan hutan mangrove saat ini mencapai 3,5 hektare dari total lahan hampir 10 hektar yang bisa ditanami mangrove.
"Saat ini hanya 3,5 hektare lahan yang terdapat tanaman mangrove. Kita berusaha memperluas tanaman mangrove," ujarnya.
Diakui Wawan, kondisi alam di hutan mangrove yang berada di muara Sungai Opak sangat rawan abrasi sehingga merusak tanaman bibit mangrove yang ditanam hingga banjir yang membawa sampah plastik dan lainnya yang menyebabkan tanaman mangrove mati.
"Tantangan terbesar itu adanya abrasi akibat muara sungai yang mengarah ke laut selatan yang menyebabkan abrasi dan mematikan tanaman mangrove," ucapnya.
Dengan kondisi bibit mangrove yang rawan mati akibat abrasi, penanaman bibit mangrove diusahakan menjauhi dari muara yang mengarah ke laut.
"Saat ini kita menanam bibit mangrove menjauhi muara dan tidak menanam di dekat laguna karena jika terjadi abrasi dipastikan bibit akan mati atau hilang dibawa arus," ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi Penculikan Anak, Ini yang Dilakukan Sekolah di Bantul
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.