Anggaran Habis, BPBD Bantul Andalkan CSR untuk Dropping Air Bersih

Masih ada persediaan air 50 tangki

Bantul, IDN Times - Kemarau panjang menyebabkan warga di sejumlah kalurahan di Kabupaten Bantul hingga saat ini masih kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mengaku tak lagi memiliki anggaran, sehingga dropping air hanya mengandalkan bantuan dari pihak lain.

1. Anggaran Rp25 juta untuk dropping air bersih telah habis

Anggaran Habis, BPBD Bantul Andalkan CSR untuk Dropping Air BersihKepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Bantul, Agus Yuli.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta, mengaku anggaran untuk dropping air bersih pada 2023 sebesar Rp25 juta seluruhnya sudah habis. Saat ini, pihaknya hanya mengandalkan bantuan dari Baznas dan CSR lainnya.

"Utamanya saat kita mengandalkan bantuan dari Baznas untuk dropping air bersih," ucapnya, Rabu (27/12/2023).

2. Warga di Kapanewon Sedayu dan Dlingo masih kesulitan air bersih

Anggaran Habis, BPBD Bantul Andalkan CSR untuk Dropping Air BersihDistribusi air bersih untuk warga terdampak kekeringan. (Dok. Polres Bantul)

Sejumlah warga yang masih mengajukan bantuan air bersih tersebar di Kapanewon Sedayu dan Kapanewon Dlingo yang menjadi langganan terdampak bencana kekeringan setiap kemarau panjang berlangsung.

"Warga di dua kapanewon tersebut dalam tiga hari sekali mengajukan dropping 10 tangki air bersih kapasitas 5.000 liter," ucapnya.

Saat ini pihaknya masih memiliki 50 tangki air bersih bantuan untuk warga dari CSR. Namun jika masih kurang, pihaknya akan mengajukan dropping air dengan dana Belanja Tak Terduga (BTT).

"Kalau persediaan tangki air bersih habis, terpaksa kita akan mengajukan anggaran BTT," kata dia.

Baca Juga: Kemarau Panjang, Ratusan KK Terdampak Kekeringan di Sleman

3. BPBD Bantul telah menyalurkan 11.245.000 liter air bersih

Anggaran Habis, BPBD Bantul Andalkan CSR untuk Dropping Air BersihDistribusi air bersih untuk warga terdampak kekeringan. (Dok. Polres Bantul)

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, mengatakan status siaga darurat kekeringan masih berlaku hingga 31 Desember 2023. Jika masih ada warga yang mengalami bencana kekeringan dan minta bantuan air bersih, status tersebut bisa minta diperpanjang kepada bupati. Sebab, untuk menggunakan dana BTT harus ada status siaga darurat kekeringan.

"Semoga saja pada awal Januari hujan sudah merata di Bantul sehingga warga tak lagi butuh bantuan droping air bersih," katanya. "Sampai 19 Desember 2023 kita sudah menyalurkan 11.245.000 liter air bersih untuk 46.552 jiwa." 
 

Baca Juga: Libur Nataru, Sejumlah Harga Kebutuhan Pokok di DIY Naik

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Jurnalis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya