Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Upacara penutupan pencarian korban laka laut di Pantai Parangtritis yang menimpa Catur Prasetya (17). (Dok. Basarnas Yogyakarta)
Upacara penutupan pencarian korban laka laut di Pantai Parangtritis yang menimpa Catur Prasetya (17). (Dok. Basarnas Yogyakarta)

Bantul, IDN Times - ‎Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian korban laka laut di Pantai Parangtritis selama tujuh hari. Namun, keberadaan Catur Prasetya (17), pelajar SMK di Kota Semarang belum juga diketahui. Tim SAR gabungan pun resmi menghentikan proses pencarian.

1. Tim SAR gabungan telah berusaha dengan maksimal

Pencarian korban laka laut di Pantai Parangtritis dengan menyisiri pantai. (Dok. Basarnas Yogyakarta)

Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta, Kamal Riswandi, mengatakan pencarian korban warga Bongsari, Kota Serang telah dilakukan sejak Senin (15/8/2022) sore. Namun, sampai Minggu (21/8/2022), korban tidak juga ditemukan.

Selama tujuh harus proses pencarian, Tim SAR gabungan telah memaksimalkan pencarian dengan sejumlah metode. Di antaranya, menggunakan perahu jukung, jetski, penyisiran pantai hingga melakukan koordinasi dengan SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, SAR Satlinmas Wilayah IV Bantul, SAR Satlinmas Wilayah V Kulon Progo, serta Tim SAR wilayah Purworkerto. 

"Sesuai dengan SOP, maka setelah tujuh hari korban belum juga ditemukan dan atas persetujuan keluarga korban maka pencarian korban Catur Prasetya dihentikan pada Minggu (21/8/2022) malam," katanya, Minggu (21/8/2022).

"Kita bahkan juga berkoordinasi dengan Kantor Basarnas Cilacap, Jawa Tengah, jika melihat adanya jasad di perairannya untuk memberikan informasi ke Basarnas Yogyakarta namun juga tidak ada informasi penemuan jenazah," imbuhnya.

2. Tim SAR setempat tetap melakukan pemantauan‎

Ilustrasu pencarian korban laka laut Pantai Pantai Parangtritis oleh Tim SAR gabungan (Dok. Humas Kantor Basarnas Yogyakarta)

Meski pencarian korban oleh Tim SAR gabungan resmi ditutup, Kamal mengatakan petugas SAR yang bertugas di lapangan tetap akan memantau jika sewaktu-waktu ditemukan korban yang mengapung di laut maupun yang terdampar di tepian pantai.

"Jadi meski sudah resmi ditutup namun pencarian dan pemantauan akan tetap dilakukan oleh petugas SAR yang bertugas di wilayahnya masing-masing," ujarnya.

3. Keluarga telah mengikhlaskan kepergian Catur Prasetya‎

Ilustrasi korban tenggelam. (Shutterstock)

Sementara salah satu keluarga korban Catur Prasetya, Teguh, mengaku sudah menerima dan mengikhlaskan kepergian korban dan keluarga juga menerima dengan ikhlas. Tim SAR Gabungan telah bekerja keras untuk menemukan keberadaan Catur Prasetya namun belum membuahkan hasil.

"Kami mengucapkan banyak terima kasih atas usaha dari Tim SAR gabungan mencari keberadaan keluarga saya," katanya.‎

Editorial Team