Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kampanye minum jamu oleh Dinkes Banten agar imunitas tubuh meningkat
Kampanye minum jamu oleh Dinkes Banten agar imunitas tubuh meningkat.(IDN Times/Daruwaskita)

Intinya sih...

  • Dinkes Bantul ingin kembangkan destinasi wisata kesehatan dengan mengonsumsi jamu dan sentra pelayanan kesehatan tradisional.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bantul, IDN Times - Dinas Kesehatan Bantul menggelar Gebyar Posyandu Siklus Hidup dan Kampanye Germas di Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon pada Jumat (8/8/2025). Acara yang diikuti ratusan kader posyandu ini diisi dengan kegiatan senam sehat, pemeriksaan kesehatan gratis atau CKG hingga kampanye minum jamu yang diproduksi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Bumi Projotamansari.

1. Jamu merupakan warisan budaya Jogja

‎Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes Bantul) Bantul, Agus Tri Widiyantara.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes Bantul) Bantul, Agus Tri Widiyantara mengatakan Kampanye Gerakan Masyarakat Sehat atau Germas ini berusaha membudayakan gerakan fisik misalnya senam hingga mengonsumsi makanan bergizi mengandung karbohidrat, sayuran hingga makanan yang mengandung proteinnya.

‎"Dan yang tak kalih pentingnya kita juga akan melakukan kampanye minum jamu agar kita semakin sehat," ujarnya.

‎Jamu kata Agus, merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Jogja, apalagi sebagai masyarakat daerah yang sudah ditetapkan dengan undang-undang keistimewaan maka sudah selayaknya untuk mempertahankannya.

‎"Upaya minum jamu ini salah satunya dipicu adanya pandemi Covid-19 sehingga Bantul memiliki inovasi Bantul Seroja atau Bantul Sehat Ekonomi Karo Jamu, bisa membawa kita melawan Covid-19 karena dengan minum jamu bisa meningkatkan daya tahun tubuh kita dan meningkatkan imunitas tubuh kita untuk melawan berbagai penyakit," tandasnya.

‎"Saya berharap di setiap posyandu juga ada kampanye minum jamu sehingga tidak semuanya harus minum obat-obatan modern agar tubuh tetap sehat dan bugar," ucapnya.

2. Dinkes Bantul ingin kembangkan destinasi wisata kesehatan

Produk jamu dari desa wisata jamu Kiringan, Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Lebih lanjut Agus mengarahkan pengobatan tradisional dengan mengonsumsi jamu terus berkembang dan menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki Kabupaten Bantul. Pihaknya juga ingin mengembangkan wisata kesehatan dengan mengembangkan sentra pelayanan kesehatan tradisional sehingga wisatawan yang datang ke Bantul bisa mendapatkan layanan kesehatan tradisional termasuk jamu.

‎"Saat ini kan sudah banyak sentra-sentra produksi jamu yang ada di Kabupaten Bantul dan bisa menjadi destinasi wisata kesehatan," ungkapnya.

‎3. Pemeriksaan kesehatan gratis untuk warga Bantul

Cek Kesehatan Gratis untuk kader-kader Posyandu di Kalurahan Pendowoharjo Kapanewon Sewon.(IDN Times/Daruwaskita)

‎Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bantul Abednego Dani Nugroho mengatakan, untuk pemeriksaan Cek kesehatan gratis (CKG) kepada kader posyandu meliputi pemeriksaan tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah hingga kandungan gula dalam darah.

‎"Program CGK ini sebelumnya juga menyasar kepada seluruh ASN, perangkat kalurahan, siswa sekolah hingga kader posyandu yang saat ini kita gelar di Kalurahan Pendowoharjo untuk kader-kader dari 24 posyandu yang di Kalurahan Pendowoharjo," ungkapnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team