Waspada DBD, 11 Orang di Jogja Meninggal Dunia 

Ribuan kasus DBD tercatat hingga Agustus 2022

Yogyakarta, IDN Times - Tercatat ribuan orang terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) per Agustus 2022, 11 orang di antaranya meninggal dunia.

Berdasar data jumlah kasus DBD di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebanyak 1.632 kasus terjadi hingga Agustus. “Data terbaru pemantauan per Agustus 2022, angka kemarin 11 jiwa (meninggal). Ini merupakan perhitungan sejak awal tahun,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie, Jumat (30/9/2022).

1. Kasus meninggal akibat DBD menyebar

Waspada DBD, 11 Orang di Jogja Meninggal Dunia Ilustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pembajun menyebut dari 11 kasus meninggal, lokasi kejadian tersebar di Kabupaten/ Kota DIY. Di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul, masing-masing terdapat tiga kasus meninggal akibat DBD.

“Lalu di Kota Yogyakarta ada dua, Kulon Progo ada dua kasus meninggal. Satu lagi kasus meninggal di Kabupaten Sleman. Kalau jumlah kasus secara umum yang paling mendominasi di Bantul,” kata Pembajun.

2. Kasus DBD tertinggi terjadi di Kabupaten Bantul

Waspada DBD, 11 Orang di Jogja Meninggal Dunia Petugas melakukan fogging. IDN Times/Wayan Antara

Dari total kasus DBD di DIY selama tahun 2022, didominasi Kabupaten Bantul dengan jumlah 762 kasus. Disusul Kabupaten Gunungkidul dengan 391 kasus, Sleman ada 234 kasus, Kota Yogyakarta terdapat 125 kasus, dan di Kulon Progo sebanyak 120 kasus.

"Sudah jadi perhatian kami dan sudah diinstruksikan untuk menjadi perhatian. Laporan ini harapnya direspon oleh pemangku wilayah agar ada tindakan untuk menekan angka kasus," kata Pembajun.

Baca Juga: 91 Reklame Tak Berizin di Yogyakarta, Potensi Kerugian Ratusan Juta  

3. Pentingnya kesadaran masyarakat

Waspada DBD, 11 Orang di Jogja Meninggal Dunia ilustrasi pola makan sehat (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk mencegah DBD menurut Pembajun tidak bisa hanya dilakukan pemerintah. Masyarakat harus mengambil bagian untuk mencegah, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diterapkan terutama perhatian di lingkungan rumah dari keberadaan nyamuk Aedes Aegypti.

Gerakan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur benda dengan potensi genangan air, menjadi upaya yang bisa dilakukan. Gerakan ini dinilai ampuh untuk menekan angka penyebaran DBD. “Kuncinya adalah perilaku pola hidup bersih dan sehat. Penyakit infeksi maupun tidak, kuncinya itu. Kalau tidak care maka naik lagi, termasuk angka kematian,” ucap Pembajun.

Baca Juga: 13 Coworking Space di Jogja, Nyaman dan Bikin Semangat Kerja

Baca Juga: Jalan-Jalan ke Malioboro Yogyakarta, Jangan Lupa Beli Bakpia

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya